Legislator Apresiasi Sentra Tenun yang Optimalkan Tenaga Kerja Ibu Rumah Tangga
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih dalam Kunjungan Kerja Reses Komisi IX, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, (11/10/2022). Foto: Shane/Man
Sentra Tenun Tajung, Palembang, mendapat sorotan positif dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI atas keberhasilannya dalam mengurangi angka pengangguran dengan menyerap tenaga kerja ibu rumah tangga. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih menyampaikan bahwa daerah lain perlu meniru dan mengembangkan sentra seperti ini untuk bisa mengatasi permasalahan ketenagakerjaan yakni pengangguran, yang saat ini mencapai lebih dari delapan juta jiwa di Indonesia.
“Tadi kita komunikasi, bertanya, itu banyak sekali ibu-ibu rumah tangga yang tanpa harus meninggalkan keluarganya, dia mampu melakukan usaha gitu ya. Jadi nanti barangnya diambil, kain tenunnya, setelah itu dikembalikan. Tadi juga jumputan juga kan. Jadi melakukan proses jumputan hanya di rumah masing-masing. Satu karya yang sangat positif,” ungkap Kurniasih dalam Kunjungan Kerja Reses Komisi IX, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, (11/10/2022).
Dorongan dari pemerintah dan DPR RI dibutuhkan untuk bisa mengembangkan sentra-sentra kerajinan seperti ini di beberapa wilayah Indonesia yang lain dengan menggunakan kekhasan daerah masing-masing. Hal ini sangat penting, mengingat keberadaan sentra kerajinan ini tidak hanya berdampak pada penyerapan tenaga kerja, tapi juga mengenalkan budaya Indonesia.
"Ya, perlu ditumbuh kembangkan di banyak kota-kabupaten lain sesuai dengan kekhasan tradisional, produk-produk tradisional, masing-masing kota-kabupaten di provinsi manapun juga di seluruh Indonesia. Dan karena ini juga sekaligus untuk menguatkan, dan mempublikasikan, memasarkan dengan lebih agresif lagi, karya-karya tradisional produk Indonesia. Bahwa Indonesia itu punya banyak kekayaan produk yang sangat beragam, sangat khas dan bagus banget," imbuh Politisi Fraksi PKS tersebut.
Berdasarkan hasil peninjauan, untuk membuat 1 produk tenun dalam hitungan per meter, dibutuhkan waktu satu jam. Penggunaan alat tenunnya pun masih tradisional, sehingga jumlah produksi yang dihasilkan centra ini belum maksimal. Oleh karena itu, Komisi IX DPR RI juga menyoroti pentingnya untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan dari para pekerja informal ini, agar produk yang dihasilkan jauh lebih banyak dan pengerjaannya menjadi lebih cepat.
Kurniasih meminta Disnaker dan Kemnaker harus terus mendorong adanya potensi-potensi, peluang untuk tenaga kerja dan juga produk-produk lokal yang bisa menyerap tenaga kerja setempat atau tenaga kerja lokal dengan diberikan keterampilan yang lebih baik lagi. “Bagaimana supaya lebih cepat keterampilannya itu ditingkatkan, supaya mungkin nilai jumlah produksi yang bisa (dihasilkan) lebih baik. kan satu jam satu meter ya. Nah mungkin bisa di up-skilling dan juga re-skilling supaya lebih cepat lagi, dan hasilnya lebih baik lagi,’ pungkasnya. (syn/aha)