Pemerintah Harus Segera Merespons Kelangkaan Kedelai
Ketua DPR Marzuki Alie menilai, pembebasan sementara bea masuk untuk kedelai sebesar 5 persen merupakan langkah yang tepat untuk melindungi industri kedelai saat ini. "Kekacauan ini dimulai karena adanya gagal panen di Amerika Serikat sedangkan permintaan Cina terhadap kedelai sangat besar,"papar Marzuki Alie, di Kediamannya Widya Chandra, Jakarta, Kamis, (27/7).
Menurut Marzuki, dengan pembebasan bea masuk diharapkan harga kedelai dapat turun dipasaran, dan setelah stabil baru bea masuk dapat ditetapkan kembali. "Ini untuk mengamankan dan melindungi kedelai di pasaran, sebenarnya apabila tidak impor, petani tentu diuntungkan namun dengan catatan tidak dijual ke tengkulak,"paparnya.
Dia menambahkan, pemerintah harus segera merespons kelangkaan kedelai ini sehingga tidak terjadi kelangkaan produk tahu dan tempe di pasaran. "Yang penting kecepatan respons apabila tidak berhasil harus dievaluasi segera,"katanya.
Dipasaran saat ini tempe ukuran sedang tadinya Rp 2.000, sekarang naik jadi Rp3.500. Selain itu, harga satuan tahu ukuran kecil biasanya dijual Rp250 naik menjadi Rp400. Sedangkan tahu ukuran sedang semula Rp400 naik menjadi Rp700 untuk harga satuannya.
Akibat kenaikan harga kedelai, Pedagang tahu tempe diberbagai daerah berencana mogok berjualan tahu dan tempe misalnya di pasar Ujung Berung, Bandung, mereka telah menyatakan siap mogok berjualan pada Sabtu-Minggu pekan ini sebagai bentuk protes terhadap kenaikan harga, meski bea masuk kedelai telah diturunkan menjadi 0 persen. (si)foto:wy/parle