Christina Aryani Ingatkan Konsistensi Perlindungan PMI

11-01-2023 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani. Foto: Dep/nr

 

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengingatkan konsistensi perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dia meyakini komitmen perlindungan PMI di Malaysia akan lebih optimal usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim Senin lalu.

 

"Pertemuan kedua pemimpin tersebut ada langkah maju karena tampak komitmen kuat pihak Malaysia untuk menempatkan isu perlindungan PMI jadi prioritas. Hanya saja komitmen harus diikuti sikap konsistensi, bukan saja dari Malaysia tetapi juga Indonesia," kata Christina dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Rabu (11/1/2022).

 

Menurut dia, komitmen Malaysia untuk memastikan jaminan perlindungan PMI dari segala bentuk perlakuan tidak adil, kekerasan, diskriminasi dan perlakuan tidak manusiawi lainnya. Dia mengingatkan bahwa komitmen tersebut harus diikuti dengan sikap konsisten kedua pemimpin untuk benar-benar membenahi sistem rekrutmen hingga pemberangkatan PMI.

 

Christina menilai komitmen politik yang disampaikan Anwar Ibrahim menjadi kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk melakukan penataan optimal pengiriman PMI ke Malaysia termasuk implementasi "One Channel System" untuk perekrutan dan penempatan. "Malaysia sudah tahu ini, soal serius dan paham posisi Indonesia, jujur saja Malaysia punya ketergantungan sangat kuat pada PMI. Maka menjadi kesempatan Indonesia membenahi secara serius," ujarnya.

 

Dia menjelaskan di level implementasi dan konsistensi harus menjadi catatan serius setelah pertemuan kedua pemimpin. Menurut dia, komitmen politik sudah jelas, maka selanjutnya terkait mengawal implementasi dan konsistensinya. "Indonesia dan Malaysia keduanya perlu komitmen serius untuk berantas praktik mafia pengiriman PMI ilegal. Ini awal atau pangkal persoalan yang harus diselesaikan, tanpa itu maka komitmen kedua pemimpin tidak punya dampak apa-apa," ucapnya.

 

Christina berharap usai pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Anwar, praktik-praktik perekrutan dan penempatan melalui agen-agen "nakal" bisa diberantas habis. Menurut dia, Indonesia dan Malaysia harus sama-sama memastikan sistem perekrutan dan penempatan melalui "One Channel System" benar-benar berjalan dan tidak ada lagi jalur-jalur ilegal. (tn/aha)

BERITA TERKAIT
Terima Dubes Yordania, Komisi I Bahas Pekerja Migran hingga Gencatan Senjata di Gaza
20-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi I DPR RI menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Yordania, Sudqi Al Omoush, di...
Ahmad Heryawan: Kita Sambut Gembira Gencatan Senjata Hamas-Israel
19-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan menyambut gembira dan suka cita atas kesepakatan gencatan senjata...
Gencatan Senjata Langkah Penting Pulihkan Situasi Kemanusiaan di Palestina
16-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani pada hari Kamis (16/1) menyampaikan telah tercapainya...
Media Sosial Dibatasi Usia, Komitmen Indonesia untuk Masa Depan Anak Bangsa
16-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Habib Idrus Aljufri menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah dalam merancang regulasi...