Bahas Hubungan Bilateral, Puan Temui Parlemen Azerbaijan dan Parlemen Iran
![](http://berkas.dpr.go.id/pemberitaan/images_pemberitaan/images/2023/2023%20Januari/WhatsApp%20Image%202023-01-31%20at%2010.07.11.jpeg)
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani saat bertemu dengan Ketua Parlemen Azerbaijan, Sahiba Gafarova di sela agenda forum PUIC. Foto: Ist/nr
Di sela agenda menghadiri forum Parliamentary Union of the Organisation of Islamic Cooperation (PUIC) atau Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-17, Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menemui beberapa perwakilan parlemen dunia. Diantaranya adalah pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Azerbaijan, Sahiba Gafarova dan Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf. Pertemuan bilateral itu dilakukan usai konferensi PUIC ke-17.
Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Iran, Puan mengenang hubungan diplomatik kedua negara yang sudah terjalin sejak tahun 1950. Menurutnya, hubungan bilateral Indonesia dan Iran selama ini telah berlangsung erat dan bersahabat serta saling menghormati. “Dari sisi parlemen, Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI juga telah berkunjung ke Iran pada tahun 2022. Hubungan parlemen kedua negara harus semakin ditingkatkan,” papar Puan di International Conference Center (ICC), Aljazair seperti dalam keterangan persnya kepada Parlementaria, Senin (30/1/2023).
Kepada Parlemen Iran, Puan berharap dukungan Parlemen Iran untuk DPR RI yang menjadi Ketua ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) pada tahun 2023. “Selaku Ketua AIPA tentunya saya siap untuk melakukan dialog dan mendapat input dari parlemen Iran dalam upaya mencapai perdamaian dan kesejahteraan dunia,” jelasnya.
Selain itu, Puan juga berharap dukungan dari Iran terhadap isu pemberdayaan perempuan kedua negara agar terus dilakukan, termasuk antar parlemen yang disesuaikan dengan dinamika perkembangan dunia. “Saya juga berharap adanya kerja sama di level internasional terkait kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, contohnya di Afghanistan. Saya ingin tekankan pemberdayaan perempuan adalah kunci untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan dunia yang damai dan stabil,” urai Puan.
Untuk isu lain, peraih dua gelar Doktor Honoris tersebut memandang Indonesia dan Iran harus memperkuat kerja sama antara negara berpenduduk muslim. Kemudian juga dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan penuh bagi rakyat Palestina. “Karena. Indonesia dan Iran memiliki kesamaan pandangan pada forum regional dan internasional,” terangnya.
Puan pun berpandangan Indonesia dan dan Iran perlu terus mempererat hubungan dan kerja sama di berbagai bidang secara bilateral maupun di berbagai forum internasional. “Mengingat adanya berbagai tantangan ekonomi global, Indonesia dan Iran harus semakin aktif mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan,” ujar Puan.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Azerbaijan, Sahiba Gafarova, Puan berbincang mengenai kepemimpinan perempuan, terutama di negara-negara Muslim. Keduanya merupakan perempuan yang menjadi ketua parlemen. Kepada Puan, Sahiba Gafarova meminta dukungan terkait kerja sama jaringan gerakan non blok bagi parlemen negara-negara Muslim.
“Kami juga mengundang Ibu Puan bersama delegasi DPR RI untuk berkunjung secara resmi ke Azerbaijan,” kata Sahiba Gafarov. Puan pun menyambut baik undangan dari parlemen Azerbaijan. Ia juga menyatakan siap mendukung agenda soal jaringan gerakan non blok bagi parlemen negara-negara yang tergabung dalam OKI. (bia/aha)