Abdul Kadir Karding Dorong Pertamina Tingkatkan Teknologi untuk Cegah Kebakaran Kilang

08-03-2023 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding saat meninjau Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (7/3/2023). Foto: Oji/Man

 

Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding mendorong peningkatan teknologi yang memadai dan sistem yang betul-betul bagus untuk diterapkan sebagai upaya pencegahan, agar bencana yang serupa tidak terjadi lagi. Selain tentunya kesadaran yang tinggi bahwa depo bahan bakar ini merupakan sesuatu yang sensitif atas ledakan sehingga butuh antisipasi lebih.

 

“Kita mendorong (untuk) melakukan pengecekan. Apakah dia sudah menggunakan alat deteksi atau teknologi tinggi untuk mendeteksi getaran atau goncangan seperti deteksi petir, deteksi gas, kemudian apakah katupnya itu sudah betul-betul yang standar tropis karena kan rata-rata alat deteksi itu kan yang buat orang-orang yang berada di subtropics sementara Kita di tropis. Biasanya tekanan lebih tinggi. Apakah semuanya sudah dipastikan dan disesuaikan?. Oleh karenanya perlu teknologi yang betul-betul bagus dan memadai sebagai upaya pencegahan,” ujar Abdul Kadir saat meninjau Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (7/3/2023).

 

Dijelaskannya, sejauh ini pihaknya memang masih menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang, untuk dijadikan pernyataan resmi kepada publik. Sehingga bisa ditentukan langkah ke depannya. Pasalnya, sejauh ini langkah atau solusi jangka pendek atas kasus ini telah dilakukan Pertamina dengan baik, yakni penanganan korban atau masyarakat yang menjadi korban serta terdampak ledakan depo tersebut.

 

“Kita masih melihat hasil investigasi secara menyeluruh dan independen itu nanti apa hasilnya, dari sisi bahannya, dari sisi manajemennya, dari sisi teknis operasionalnya, nanti kita lihat. (Kemudian) kita lihat apa yang harus kita perbaiki. Menurut saya yang bijak seperti itu. Tidak bisa kita (menunjuk) salahnya ini, ini salahnya itu. Ya, semua bertanggung jawab,” tambahnya.

 

Sejauh ini menurut Legislator Fraksi PKB ini ada dua opsi yang ditawarkan oleh pemerintah, yaitu dengan relokasi atau dengan pembuatan buffer zone (zona pembatas). Mengenai wacana relokasi warga di sekitar Depo Plumpang sendiri, dirinya menyatakan kalaupun hal itu harus dilakukan, ia berharap tidak banyak. Menurutnya, wacana relokasi warga merupakan hal yang harus didiskusikan langsung dengan masyarakat karena menyangkut aspek sosial.

 

Sementara pembuatan zona pembatas menjadi solusi jangka menengah yang menurutnya lebih baik. Zona pembatas ini merupakan batas area yang memisahkan area kilang minyak dengan pemukiman warga atau masyarakat. (ayu,adl/aha)

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...