Komisi VII Terima Kedutaan Korea, Bahas Potensi Kerja Sama Energi Nuklir

28-03-2023 / KOMISI VII
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno didampingi Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto, Wakil Ketua Komisi VII Dony Maryadi Oekon dan Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti menerima courtesy call dengan Mr Park Soon Deok Deputy Chief of Mission Kedutaan Republik Korea untuk Indonesia di ruang tamu Pimpinan Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta (28/3/2023). Foto : Oji/Man

 

Komisi VII DPR RI menerima courtesy call (kunjungan kehormatan) dengan Mr Park Soon Deok Deputy Chief of Mission Kedutaan Republik Korea untuk Indonesia. Pertemuan diselenggarakan di ruang tamu Pimpinan Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta (28/3/2023).

 

Usai menerima delegasi Republik Korea, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu membahas mengenai rencana kerjasama yang ditawarkan Korea kepada Indonesia dalam pengembangan program energi bersih nuklir di dalam negeri. "Korea ingin berpartisipasi dalam pengembangan energi bersih nuklir di dalam negeri," katanya.

 

Menurut Eddy, Korea sudah mengembangan energi bersih nuklir lebih dulu dan memiliki sistem keamanan  yang bagus. "Oleh karena itu, kami meminta informasi lebih lanjut lagi agar kami bisa diberikan pengkayaan dari segi pengetahuan tentang pengembangan nuklir di Korea," katanya.

 

Disampaikan Legislator Dapil Jawa Barat III itu, pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir yang sedang di targetkan Indonesia adalah pengembangan energi bersih nuklir menggunakan teknologi reaktor modular berskala kecil atau small modular rector (SMR). SMR didesain aman dan menghasillkan jejak karbon lebih rendah dibandingkan reaktor konvesional.

 

Menurutnya, reaktor modular nuklir skala kecil atau small modullar reactor menjadi alternatif solusi untuk suplai energi listrik di daerah-daerah terisolasi. Reaktor daya yang kurang dari 300 megawatt ini dapat digunakan sebagai sarana pembangkit energi untuk menjaga stabilitas kemajuan ekonomi daerah, terutama daerah-daerah terpencil.

 

Indonesia perlu energi bersih dengan telah menandatangani Paris Agreement. Bahkan Indonesia juga sudah mencanangkan net zero emission di tahun 2060 mendatang, dimana bauran energi nuklir masuk di dalamnya.

 

Namun, Eddy yang didampingi Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto, Wakil Ketua Komisi VII Dony Maryadi Oekon dan Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti ini, tidak memungkiri bahwa selama ini masyarakat identik memandang nuklir sebagai sebuah bom yang mengerikan. Padahal dalam kenyataannya, nuklir menjadi salah satu sumber energi yang dibutuhkan oleh seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

 

“Pemahaman atau sosialisasi memang sangat dibutuhkan agar masyarkaat memahami bahwa pengembangan nuklir di Indonesia ini untuk hal yang positif dan damai, yakni sebagai energi terbarukan,” papar Politisi Fraksi PAN ini. (rnm/aha)

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...