Amin Harap BSN Dapat Perkuat Peran Tingkatkan Produk Ber-SNI

07-06-2023 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak. Foto : Farhan/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak berharap Badan Standardisasi Nasional (BSN) dapat meningkatkan perannya dalam memberikan sertifikasi produk lokal guna menjaga dan menjamin keamanan produk bagi konsumen. Sebab, menurutnya hingga saat ini jumlah produk lokal yang sudah memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dinilai masih sangat minim.

 

"Yang saya lihat masih minim Pak, upaya untuk mendorong para pelaku usaha termasuk UMKM menerapkan SNI, mengantongi sertifikat untuk meningkatkan nilai dan daya saing produk. Yang ketiga, juga masih minim pemahaman para pelaku usaha terhadap sertifikasi SNI," ujar Amin dalam Rapat Kerja Komisi VI dengan Badan Standardisasi Nasional, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha, dan BPKS Sabang, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

 

Menurut Amin, masih lemahnya produk dalam negeri yang tersertifikasi juga dipengaruhi oleh masih minimnya sosialisasi sertifikasi SNI yang dilakukan BSN. Oleh karena itu, BSN dinilai perlu untuk meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya sertifikasi terhadap keamanan produk dan daya saing.

 

"BSN perlu meningkatkan orientasi program ke masyarakat, khususnya para pelaku usaha termasuk UMKM agar mereka mengerti tentang peran BSN terutama terkait dengan pentingnya standarisasi mutu produk dan jasa bagi peningkatan daya saing mereka," lanjut Legislator Dapil Jawa Timur IV ini.

 

Selain itu, BSN juga diminta untuk meningkatkan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait misalnya dengan Kementerian Koperasi dan UMKM termasuk diantaranya terkait dengan hak cipta, paten dan merek. Terhadap produk impor, BSN juga diminta untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap produk-produk impor yang beredar di Indonesia melalui koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Perdagangan, Bea Cukai, BUMN dan juga aparat penegak hukum.

 

"Dan yang berikutnya BSN perlu melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan negara-negara tujuan terkait standarisasi produk ekspor agar tidak menjadi hambatan pelaku usaha atau ekspor kita," imbuh Politisi Fraksi PKS tersebut. (rzq,bia/rdn)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...