Tingkatkan Peran Perpustakaan, Komisi X Serap Aspirasi Organisasi Perpustakaan
Ketua Panitia Kerja (Panja) Peningkatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan (PLTP) Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih saat memimpin Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Organisasi Profesi Perpustakaan di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023). Foto : Devi/Man
Ketua Panitia Kerja (Panja) Peningkatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan (PLTP) Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih berharap Organisasi Profesi Perpustakaan mendukung usaha Komisi X DPR dan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan peran perpustakaan. Sebab itu, Panja PLTP Komisi X DPR menyerap aspirasi dan masukan dari sejumlah Organisasi Profesi Perpustakaan demi memperoleh rekomendasi peningkatan literasi baca bagi generasi bangsa Indonesia.
“Kita sedang berada pada puncak (kerja) dari Panja ini. Panja ini, tidak hanya sekadar memberikan rekomendasi saja. Panja ini juga harus menghasilkan produk literasi berupa buku. Kalau tidak, (kerja kita) tidak akan ada manfaatnya. Kami berharap analisa dari bapak dan Ibu disampaikan kepada kami terutama dari sisi perpustakaan,” ucap Fikri, sapaan akrabnya, saat memimpin Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Organisasi Profesi Perpustakaan di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Perlu diketahui, tes PISA yang diperoleh Indonesia pada tahun 2018 menempatkan Indonesia pada urutan ke 74 untuk tes literasi, urutan ke 73 untuk matematika, dan urutan ke 71 untuk sains. Perolehan skor tersebut menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia secara umum masih belum berhasil membentuk peserta didik yang memiliki daya nalar, literasi, dan numerik yang baik.
Bahkan pada tingkat ASEAN, skor PISA Indonesia berada di bawah Malaysia, dan Brunei Darussalam. Oleh karena itu, Panja PLTP Komisi X DPR RI dibentuk untuk mempercepat perbaikan kualitas pendidikan Indonesia terutama pada sisi peningkatan minat dan kemampuan pemahaman baca.
Menutup pernyataan, Wakil Ketua Komisi X DPR tersebut berharap memperoleh dukungan agar peran perpustakaan Indonesia ditingkatkan secara signifikan sehingga generasi bangsa konsisten membaca berbagai literasi. Tidak hanya itu, dirinya ingin pertemuan ini menjawab soal bagaimana menentukan parameter yang bijaksana untuk mengukur kecerdasan anak-anak Indonesia.
Hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya perwakilan dari Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII), Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI), Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI), Forum Perpustakaan Khusus Indonesia (FPKI), Forum Perpustakaan Umum Indonesia (FPUI), dan FPSI. (ts/rdn)