Herman Khaeron: Pastikan Suplai Gas Jamin Revitalisasi Pabrik PT Pupuk Kujang

18-07-2023 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron saat mengikuti pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR ke PT Pupuk Kujang Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (17/7/2023). Foto: Saum/nr

 

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mengingatkan PT Pupuk Kujang untuk memastikan ketersediaan suplai gas demi rencana revitalisasi pabrik. Tanpa suplai tersebut, revitalisasi pabrik pupuk tidak akan memberikan implikasi yang diharapkan, yaitu peningkatan produksi pupuk komersial guna menekan kelangkaan pupuk.

 

“Padahal, pada sisi lain, kebutuhan (pupuk) selalu meningkat sejalan dengan menurunnya unsur hara (di dalam tanah). Bicara kehebatan masa depan pabrik pupuk (lewat revitalisasi pabrik). Kalau sumber gasnya tidak ada sebagai bahan baku pembuatan pupuk, ya dia tidak bisa akan bisa inovasi,” ungkap Herman kepada Parlementaria di sela-sela Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR ke PT Pupuk Kujang Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (17/7/2023).

 

Diketahui, hingga saat ini, PT Pabrik Pupuk Kujang mengandalkan produksi pupuk dari dua pabrik yang memasuki usia puluhan tahun, yaitu Pabrik Kujang 1A dan Pabrik Kujang 1B. Dirinya menilai dua pabrik tersebut tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pupuk yang secara konsisten meningkat. Maka dari itu, ungkapnya, upaya revitalisasi pabrik menjadi sebuah keniscayaan yang harus diikuti dengan peningkatan kuota suplai gas.

 

“Volume dan produksi kapasitas pabrik pupuk gak naik, malah relatif turun. Bahkan, semakin turun lagi karena menjual amoniaknya, nah ini jadi problematikanya sendiri. Ini penting, saya (akan) bawa nanti ke rapat yang lebih komprehensif, yang lebih besar lagi nanti, baik dengan Direktur Utama holding dan jajarannya maupun dengan Kementerian terkait dengan Kementerian BUMN. Nanti kami akan bicarakan tentang bagaimana masa depan pabrik pupuk serta merencanakan bahan baku utamanya yaitu gas,” jelas Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.

 

Herman pun mempertanyakan upaya PT Pupuk Kujang yang berencana melakukan pembangunan pabrik pupuk di Batang, Jawa Tengah. Menurutnya, jika tidak diperhitungkan secara komprehensif maka akan menimbulkan kerugian bagi negara. 

 

Terakhir, ia menegaskan perlunya menjunjung nilai keterbukaan antar-BUMN. Sebab, Kementerian BUMN sebagai kementerian yang menaungi BUMN, nilainya, perlu mendorong implementasi nilai transparansi di setiap BUMN karena akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja.

 

"Kenapa (BUMN) tidak diusahakan menjadikan sumber keuangan negara dan sumber kemakmuran rakyat? Tidak lagi (sekadar) menjadi sumber keuntungan yang secara langsung maupun tidak langsung. BUMN itu bisa berkontribusi kepada rakyat, Ini yang harus dipikirkan oleh Kementerian BUMN. Oleh karena itu, temuan-temuan ini bagi saya akan ditindaklanjuti pada rapat-rapat selanjutnya," tutup legislator Daerah Pemilihan Jawa Barat VIII. (ts,iru/rdn)

BERITA TERKAIT
Tanggapi Efisiensi Anggaran, Komisi VI: Jangan Sampai Korbankan Sektor Penting Negara
12-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menindaklanjuti kebijakan efisiensi anggaran berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 dan Surat Menteri Keuangan Nomor...
Kelola Terminal Feri Batam Center, BP Batam Perlu Terapkan Transparansi dan Akuntabilitas
11-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti polemik pengelolaan Terminal Feri Batam Center yang melibatkanBadan Pengusahaan...
Soal Terminal Feri, Komisi VI Dorong BP Batam Taati Putusan Pengadilan
11-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan akan menelaah isu lelang pelabuhan umum penumpang...
Krisis Mitra Pos Indonesia, Firnando Desak Perhatikan Nasib Pekerja Mitra
10-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H Ganinduto menggarisbawahi pentingnya peran lebih dari 17.000 mitra yang menjadi...