Anggota Komisi VI DPR RI Subardi saat mengikuti pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR ke Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (17/7/2023). Foto: Saum/nr

Anggota Komisi VI DPR RI Subardi menilai PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) dan Perum Perhutani belum optimal dalam mengelola aset lahan yang dimiliki karena masih mengelola dengan strategi yang konvensional. Sebab itu, ia mengingatkan agar masing-masing perusahaan plat merah tersebut untuk segera berinovasi.

Inovasi, menurutnya, bisa diupayakan dengan memberdayakan masyarakat lokal setempat, memaksimalkan penggunaan teknologi, dan menciptakan produk dengan nilai tinggi. Dirinya pun menegaskan BUMN agar tidak menyia-nyiakan modal yang sudah diberikan negara untuk kemashalahatan publik.

“Negara memberikan modal, memberikan bekal, memberikan otoritas lahan yang merupakan untuk kemakmuran rakyat. Potensi lahan yang luar biasa dan potensi sumber daya manusia yang dimiliki sekian ribu itu harus punya nilai tambah, tekad akan mendapatkan keuntungan, sehingga ekonomi secara juga akan bertambah,” ucap Subardi kepada Parlementaria usai Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR ke Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (17/7/2023).

Politisi Fraksi NasDem itu juga menyampaikan gagasannya kepada kedua BUMN tersebut berupa membangun konsep wisata dengan basis kemitraan dengan kelompok petani atau kelompok pekebun. Kemitraan ini, baginya, akan menghidupkan harmoni antara perusahaan dengan masyarakat sekaligus menciptakan ilklim ekonomi yang berkelanjutan.

“(Karena) Kawasan wisata pengelolaanya masih secara konvensional, perlu dilakukan suatu kemitraan yang lebih proporsional. Tentunya dari wisata itu juga akan memberikan dampak yang terbaik bagi perkembangan ekonomi rakyat masyarakat,” tandas Subardi. (ts,iru/rdn)