Ketua Badan Kerja-Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon Sidang Paripurna ke-II AIPA ke-44 Th yang dipimpin Ketua DPR RI sekaligus Presiden AIPA Dr. (H.C.) Puan Maharani di Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu (9/8/2023). Foto : Arief/Man

Ketua Badan Kerja-Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengungkapkan 'The Meeting of the Committee on Political Matters' atau Pertemuan Komite Urusan Politik AIPA ke-44Th yang diselenggarakan dalam semangat persahabatan, persatuan dan kerja sama ASEAN menyetujui 6 Resolusi.

Resolusi pertama, yaitu Resolusi Adopsi Laporan ASEAN-AIPA Leaders’ Interface pada KTT ASEAN ke-42. Hal itu disampaikan Fadli selaku 'Chair Person The Meeting of the Committee on Political Matters' saat Sidang Paripurna ke-II AIPA ke-44 Th yang dipimpin Ketua DPR RI sekaligus Presiden AIPA Dr. (H.C.) Puan Maharani di Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

"Laporan ASEAN-AIPA Leaders' Interface pada KTT ASEAN ke-42 membahas acara yang diselenggarakan pada tanggal 10 Mei 2023 untuk memperkuat kerjasama antara Kepala Negara/Pemerintahan Negara Anggota ASEAN dengan Speaker/Wakil Speaker/Perwakilan dari Majelis Antar-Parlemen ASEAN (AIPA)," ujar Fadli.

Poin kedua yaitu Resolusi Penerimaan Laporan Kaukus AIPA ke-14 Diselenggarakan oleh Majelis Nasional Republik Sosialis Vietnam. Fadli menyatakan, Komite Masalah Politik dengan suara bulat menyetujui Laporan Kaukus AIPA ke-14.

Resolusi tersebut, melaporkan Kaukus AIPA ke-14 yang diselenggarakan oleh Majelis Nasional Republik Sosialis Vietnam di Provinsi Phu Quoc-Kien Giang, Vietnam pada 9-12 Juli 2023 dengan tema 'Mempromosikan inovasi, transfer, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan'.

Resolusi ketiga yakni Resolusi Menjaga Perdamaian, Keamanan dan Stabilitas Kawasan melalui Dialog dan Kolaborasi. "Mengakui tantangan global dan regional yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dihadapi oleh ASEAN, Komite meminta komitmen parlemen anggota AIPA untuk meningkatkan peran dan kontribusi mereka," tutur Fadli.

"Serta keterlibatan mereka dalam dialog konstruktif dengan pihak-pihak terkait, dalam upaya memperkuat perdamaian, keamanan, dan stabilitas kawasan melalui dialog dan kolaborasi, menjunjung sentralitas dan persatuan ASEAN, berpegang pada prinsip-prinsip utama, nilai dan norma bersama yang diabadikan dalam Piagam PBB, Piagam ASEAN, dan dokumen fundamental ASEAN lainnya," sambung Fadli.

Resolusi keempat adalah Resolusi Ancaman Terorisme, Ekstremisme Kekerasan dan Radikalisasi, resolusi kelima adalah Resolusi tentang Peran Anggota Parlemen dalam Mengatasi Nexus Keamanan Air, Energi dan Pangan (WEF) di ASEAN serta resolusi keenam yaitu Resolusi Kerjasama Parlemen dalam Berkontribusi pada Perdamaian Jangka Panjang di Myanmar. (pun/aha)