Parlemen Remaja Juga Manusia
Antusiasme 132 peserta Parlemen Remaja untuk mengikuti rangkaian kegiatan pembekalan dan simulasi sangat terlihat sejak pertama kali hadir di Wisma DPR, Kopo, Jawa Barat. Mereka tetap semangat walaupun pertemuan berlangsung sampai larut malam pukul 22.00 WIB.
Pagi hari setelah waktu shalat Subuh mereka kembali harus berkumpul memulai kegiatan dengan senam pagi bersama. Setelah sarapan, tepat pukul 08.00 WIB semua harus berada di ruang sidang memulai agenda baru. “Tetap semangat walaupun pertemuan pembekalan berlangsung dari pagi sampai malam,” kata Jeffri Sapulette siswa SMAN Siwalima Ambon, Kamis (8/11/12).
Semangat itu tetap terlihat ketika mereka mendengarkan pemaparan materi tentang Implementasi Penanganan Fakir Miskin di Indonesia yang disampaikan Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Kemiskinan Kemensos, Handriyanto. Ketika waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB perjuangan mereka terlihat semakin berat. “Saya tadi berusaha keras menahan kantuk yang menyerang luar biasa, tapi beberapa saat sempat tertidur juga di kursi,” tambahnya.
Nazhifah Tuanaya yang juga berasal dari Ambon membenarkan pernyataan itu. “Saya jadi paham bagaimana sulitnya anggota DPR menahan kantuk apalagi kalau rapat berlangsung sampai malam. Namanya juga manusia kalau lelah ngantuk ya,” katanya sambil tersenyum.
Tantangan untuk menjadi anggota DPR yang diserang pertanyaan oleh wartawan juga dilakon oleh Asri Hayati Nufus peserta Parlemen Remaja dari SMAN 1 Pandeglang, Banten. Pengalaman itu diperolehnya usai menyaksikan Wakil Ketua Komisi II Ganjar Pranowo meladeni reporter TV. Politisi FPDIP itu menawarkan ada yang mau merasakan diwawancarai wartawan.
“Direkam kameramen TV saya menjawab 3 pertanyaan reporter dadakan Pak Ganjar. Hasilnya saya terbata-bata, jawabannya loncat-loncat, kebanyakan e-nya terus selama hampir 7 menit ternyata saya nggak berani melihat ke kamera. Ternyata gak mudah ya menghadapi serangan wartawan,”ungkapnya.
Namun keberaniannya tetap mendapat apresiasi dari politisi idolanya Ganjar Pranowo. Ia memperoleh rangkulan hangat dan bonus tanda tangan. “Ini pengalaman berharga yang tak terlupakan,” kata Asri. (iky)