Parlemen Mainkan Peran Penting dalam Kehidupan Berbangsa

22-11-2012 / B.K.S.A.P.

Anggota DPR Hidayat Nur Wahid menilai anggota parlemen dapat menghadirkan suatu tindakan yang konstruktif maupun  destruktif didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hidayat mencontohkan terkait persoalan Rohingya, pada tahun 1948 lalu, parlemen di Birma menghadirkan konstitusi yang mampu mengakomodasi keragaman suku yang ada disana. sehingga kehidupan berbangsa berlangsung aman dan damai, tidak ada konflik antara suku yang ada.

"Bahkan terdapat pejabat yang berasal dari Rohingya, kehidupan damai ini berlangsung hingga 15 tahun," ujarnya saat menjadi pembicara didalam sidang Parliamentary event on interfaith dialog, di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua Bali, Kamis, (22/11).

Pada tahun 1962an, lanjutnya, Parlemen akhirnya merubah UUD dengan mengeluarkan Rohingya dari wilayah Burma, hingga terjadi konflik yang berkepanjangan di wilayah tersebut. "Ini merupakan bukti bahwa parlemen bisa menghadirkan sesuatu yang menentramkan suatu bangsa ketika parlemen memainkan peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,"papar Ketua Fraksi PKS ini dihadapan peserta sidang itu.

Pada dialog kali ini, Hidayat menekankan bahwa parlemen harus mampu mendekatkan dirinya dengan organisasi keagamaan, serta duduk bersama guna menghadirkan terobosan yang terbaik dalam berbagai sendi kehidupan."Ini merupakan awal yang baik untuk kita lanjutkan agar lebih konstruktif lagi,"tambahnya

Didalam konteks anggota parlemen, lanjut Hidayat, bahwa anggota parlemen itu mewakili suara rakyat yang didalam ungkapan seringkali disebut bahwa suara rakyat itu merupakan suara tuhan. sementara disatu sisi dirinya mewakili rakyat yang memilihnya.

Karena itu dalam konteks itu, maka terdapat dua tatanan nilai yang harus didudukkan secara proporsional,yaitu nilai horizontal maupun nilai transidental dalam melihat peran anggota parlemen. "Karena mewakilli nilai trasidental sudah sepantasnya anggota parlemen menghadirkan tindakan yang konstruktif, misalnya budget itu  dipergunakan untuk mendorong prinsip kerakyatan. begitu juga dengan regulasi maupun pengawasannya," paparnya.

Hidayat mengharapkan proses musyawarah semakin kuat guna menyuarakan suara-suara wakil rakyat yang universal dan membawa kebaikan bagi rakyat."Karena disini ada nilai trasidental dan membawa kebaikan bagi rakyat, karena tidak ada satupun agama yang menghendaki kita berkhianat seperti korupsi, melainkan mengedepankan nilai kejujuran," katanya.(si)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Perkokoh Komitmen Dukung Palestina, Mardani Temui Organisasi Kemanusiaan Peduli Palestina
04-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI semakin memperkuat dukungan terhadap perjuangan Palestina dengan merangkul berbagai...
Guatemala Tertarik Bergabung dalam Grup Kerja Sama Bilateral Indonesia
03-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Guatemala untuk Indonesia, Maynor Jacobo...
BKSAP Perkuat Kolaborasi Kemanusiaan untuk Palestina
31-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar pertemuan kedua dengan organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga kemanusiaan...
BKSAP Ajak Media Perkuat Diplomasi untuk Perlindungan PMI
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengajak media untuk berperan aktif dalam menyebarluaskan berbagai upaya...