Tommy Kurniawan Berharap Tahun 2024 PTPN VIII Bisa Lebih Agresif dan Hasilkan Laba

09-11-2023 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Tommy Kurniawan dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI di Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/11/2023). Foto : Wilga/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Tommy Kurniawan berharap kinerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di tahun 2024 lebih agresif dan bisa menghasilkan laba. Hal ini dikatakan Tomkur, sapaan akrabnya, mengingat produksi teh khususnya di PTPN yang dimanfaatkan untuk menjadi sebuah produk atau hilirisasi baru enam persen.


"Saya berharap PTPN ini bisa lebih agresif lagi dalam berinovasi agar di 2024 itu mendapatkan sebuah keuntungan," kata Tomkur pada Parlementaria usai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI di Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/11/2023).

 


"Saya berharap PTPN ini bisa lebih agresif lagi dalam berinovasi agar di 2024 itu mendapatkan sebuah keuntungan,"


Seperti yang kita ketahui, PTPN VIII adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia di bawah Holding Perkebunan yang menjalankan berbagai bisnis komoditi perkebunan seperti teh, karet, sawit dan Kopi. Dengan perkebunan teh terbesar dan terluas di Indonesia PTPN VIII memiliki potensi ekspor yang besar dan sangat menjanjikan bagi pemasukan negara dan kesejahteraan masyarakat.


"Kami berharap mudah-mudahan itu bisa meningkat 50% produksi dari PTPN ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi sebuah produk sehingga bisa mewarnai mewarnai produk produk teh yang ada," kata Politisi Fraksi PKB ini.


Menurutnya, salah satu langka yang bisa diambil untuk meningkatkan produksi teh PTPN ini adalah dengan program hilirisasi atau diversifikasi. Sehingga teh yang diproduksi PTPN VIII bisa dengan mudah ditemukan oleh konsumen dan juga menyebar di pasaran.


"Yang kedua adalah optimalisasi aset yang memang sekarang sudah dijalankan tinggal bagaimana memaksimalkan optimalisasi itu bisa menjadi revenue yang lebih besar lagi. Dan kami berharap nanti wisata yang dikembangkan itu bukan hanya sekedar wisata, tapi juga wisata yang mengedepankan produk produk perkebunan yang ada sehingga bisa dinikmati oleh wisatawan," terang Legislator Jawa Barat V ini.


Selain itu, Tomkur juga mengingatkan bahwa penting juga mengelola agrowisata yang dimiliki PTPN VIII karena dinilainya memiliki potensi yang besar."Ya sangat besar sekali. Ini salah satunya ya di gunung mas ini kalau tidak salah dulu laporannya per tahun itu minimal 600.000 orang yang masuk sini sampai satu juta orang. Jadi kita sudah bisa lihat bisa kalkulasi berapa banyak revenue yang bisa didapatkan," pungkasnya. (we/aha)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...