Indonesia Mendukung Proses Demokrasi di Tunisia
Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan, Indonesia mendukung proses
konsolidasi demokrasi yang sedang berlangsung di Tunisia setelah tumbangnya
rezim presiden Zein al-Abidine Ben Ali pada 17 Januari 2011 yang lalu. Marzuki
menegaskan Indonesia juga bersedia dengan tangan terbuka untuk berdiskusi
dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan demokrasi di Negara masing-
masing.
Hal tersebut merupakan salah satu point penting yang dibicarakan Ketua DPR RI
Marzuki Alie yang juga presiden parlemen Negara-negara Organisasi Konferensi
Islam (PUIC) saat diterima Perdana Menteri Tunisia Hamadi Jebali di kantornya
Kamis (29/11).
“Saya memberi apresiasi terhadap perkembangan demokrasi di Tunisia, di mana
pergantian kekuasaan pemerintah dilakukan secara baik dan damai, tidak ada
intervensi dari Negara lain, serta dapat dilakukan dalam waktu singkat sehingga
tidak menimbulkan korban dari rakyat Tunisia,” ungkapnya.
Pada kunjungan kerja kali ini ketua DPR didampingi Pimpinan Badan Kerjasama
Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Surahman Hidayat (F-PKS), Hayono Isman (F-
PD), dan Sidharto Danusubroto, serta dua orang anggota BKSAP, Syofwatillah
Mohzaib (F-PD), dan Mustofa Ali Assegaf (F-PPP). Pada pertemuan dengan
Perdana Menteri Tunisia ini Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Ronny Prasetyo
Yuliantoro turut mendampingi rombongan.
Persoalan Palestina juga menjadi perhatian Ketua DPR RI dengan PM Tunisia.
Marzuki mengungkapkan Indonesia dalam setiap forum-forum internasional
selalu menyatakan dukungannya atas perjuangan bangsa dan rakyat Palestina
untuk merdeka. Dia menambahkan, pada rangkaian kunjungan kerjanya kali ini
Ketua DPR RI dan rombongan juga akan mengunjungi Jalur Gaza di Palestina
melalui perbatasan Mesir.
Menyinggung soal kerjasama bilateral, ketua DPR mengatakan kerjasama kedua
Negara perlu terus ditingkatkan menjadi kerjasama yang lebih nyata, seperti
kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi, juga di bidang pendidikan.
“Tunisia merupakan penghasil fosfat yang besar, Indonesia sangat mebutuhkan
fosfat, untuk itu perlu ditunjuk agen atau pihak yang mewakili kalangan industri
untuk menjembatani kerjasama lebih lanjut,” sarannya.
Perdana Menteri Tunisia Hamadi Jebali menyambut baik ajakan Ketua DPR
untuk meningkatkan kerjasama bilateral. Hamadi mengungkapkan Tunisia
bisa menjadi penghubung jalur perdagangan antara benua Afrika, Arab, dan
Indonesia. Hamadi menambahkan, di pasar Afrika saat ini China telah memegang
perana penting, sebaiknya Indonesia lebih bisa berbuat lebih banyak karena kita
bersaudara. “Kami sudah menandatangani zona industri dengan pemerintah
Turki, kami berharap kerjasama tersebut juga bisa terjalin dengan Indonesia,”
ujarnya.
PM Hamadi juga menyampaikan terima kasihnya atas dukungan Indonesia
selama proses transformasi demokrasi di Tunisia. PM Hamadi memaparkan
perjuangan rakyat Tunisia adalah perjuangan Islam karena Islam adalah berarti
pembebasan atau merdeka dari hawa nafsu dan tirani.
Usai melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Tunisia, rombongan
delegasi DPR RI mengahadiri acara peringatan Hari Solidaritas Palestina atas
undangan Kedutaan Besar Palestina di Tunisia. Acara berlangsung di Salle le
Mondial Theatre ,Tunis dengan menyaksikan film tentang perjungan rakyat
Palestina yang berjudul “Kingdom of Ants” karya sutradara Chawki Majri. Pada
kesempatan ini Ketua BKSAP Surahman Hidayat mewakili delegasi Indonesia
menyampaikan sambutannya untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina
untuk merdeka dari zionisme Israel. (Rn.Tvp)