Perkuat Pemberatasan Korupsi, DPR Bergabung dengan GOPAC

11-12-2012 / PIMPINAN

DPR RI akan terus memperkuat komitmen dalam memerangi kejahatan luar biasa korupsi. Salah satu langkah yang diambil adalah bergabung dengan kekuatan global GOPAC – Global Organization of Parliamentarians Against Corroption. Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/12/12).

“Pesan yang ingin disampaikan kepada publik adalah kita di DPR juga memiliki komitmen anti-korupsi. Publik harus tahu tidak semua anggota DPR terlibat korupsi,” kata Wakil Ketua DPR Koordianator Bidang Industri dan Pembangunan ini.

Ia menjelaskan bergabungnya DPR dengan GOPAC diharapkan dapat membangun sinergi dengan anggota parlemen dari negara lain yang juga memiliki semangat yang sama memerangi korupsi. Organisasi Global Anggota Parlemen Anti Korupsi yang berdiri sejak tahun 2002 ini sekarang telah didukung 40 negara yang anggotanya adalah legislator dan mantan legislator.

“Ini berangkat dari kesadaran pada peran penting parlemen dalam mengesahkan undang-undang menunjukkan bahwa lembaga ini strategis dalam memperkuat mekanisme maupun landasan hukum pemberantasan korupsi,” lanjutnya.

Bergabungnya DPR RI dengan GOPAC  ditandai dengan deklarasi berdirinya Gugus Nasional Anti-Korupsi Global di Indonesia yang akan  dipimpin oleh Pramono Anung. Sejalan dengan itu digelar pula workshop tentang “Keterlibatan Anggota DPR dalam Konvensi Internasional Melawan Korupsi (UN Convention Against Corruption)”, pada Rabu (12/12) di Ritz Carlton Hotel, Mega Kuningan, Jakarta.

Workshop akan dibuka secara resmi oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie diikuti peserta dari GOPAC, SEAPAC (South East Asian Parliamentarians against Corruption) serta perwakilan organisasi lain. Beberapa pembicara diantaranya Ketua BPK Hadi Purnomo, Regina Geraldez (Seapac-Filipina),  Ketua BAKN DPR Sumaryati Aryoso, Priya Sood (GOPAC GTF-UNCAC Advisor) dan Wakil Ketua BK DPR Siswono Yudhohusodo.

Gugus Nasional Didukung BKSAP

Ketua Badan Kerja Sama Antar ParlemenBKSAP DPR RI Surahman Hidayat mengatakan Gugus Nasional GOPAC Indonesia nantinya akan memiliki kesekretariatan tersendiri yang diinisiasi oleh BKSAP sebagai gerbang diplomasi parlemen di Indonesia. “Gugus ini dapat menjadi pintu memperkuat dan memperbaiki kebijakan anti-korupsi kita, sekaligus untuk berkomunikasi dengan anggota parlemen dari negara lain.”

Dalam konteks global lanjutnya perangkat legal di Indonesia sudah terbilang mumpuni. Ini bisa dilihat dari 80% mandat UNCAC telah berhasil diratifikasi dan diterjemahkan dalam undang-undang. Namun dalam konteks kerja sama dengan negara lain, efektivitas produk legislasi itu mengalami kendala saat negara lain tidak memiliki perangkat hukum serupa.

“Misalnya kita telah memiliki UU Pencucian Uang tetapi negara lain belum. Maka efektivitas langkah hukumnya akan tertatih-tatih. Untuk itu kita perlu Gugus Nasional agar bisa bertukar pendapat dan berdiskusi dengan parlemen lain soal isu antikorupsi ini,” demikian Surahman. (iky), foto : eka hindra/parle.

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...