Komisi VIII DPR RI Dorong UIN Sunan Kalijaga DIY Hasilkan Banyak Ulama

08-12-2023 / KOMISI VIII
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily saat memimpin rapat di Universitas Sunan Kalijaga, Provinsi Yogyakarta, Rabu (06/12/2023). Foto: Dipa/nr

 

PARLEMENTARIA, Yogyakarta - Peran negara sangatlah penting dalam membangun dan mengembangkan perguruan tinggi Islam di Indonesia. Mengingat salah satu semangat berdirinya perguruan tinggi Islam ialah menghasilkan banyak para ulama.

 

Hal tersebut diungkapkan Ace Hasan Syadzily, selaku Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI saat ditemui usai rapat di Universitas Sunan Kalijaga, Provinsi Yogyakarta, Rabu (06/12/2023). Menurutnya, UIN Sunan Kalijaga DIY harus bisa mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kurikulum pendidikan.

 

“Tadi saya sempat berbisik kepada Pak Rektor UIN bahwa kita butuh intelektual publik yang sekaligus dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran terkait perubahan. Dengan cara memasukkan nilai kemanusiaan dalam kurikulum pendidikan, kiranya bisa membuat mahasiswa tidak hanya cerdas, tetapi juga humanis,” tegas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

 

Menurutnya, peningkatan anggaran riset juga perlu diupayakan. Kemudian, pemberian beasiswa untuk mencagai target daripada kampus ini, yaitu mencetak ulama dan cendikiawan skala nasional, bahkan internasional. Supaya keinginan menjadi pusat riset Islam yang terdepan dapat terlaksana.

 

“Kami terus mendukung kampus untuk terus bergerak maju, di mana keinginan menjadi pusat riset Islam terdepan dapat terlaksana. Kemudian, beasiswa perlu didukung dengan tujuan melahirkan kader ulama yang berakhlak mulia dan berpandangan moderat. Melihat kebutuhan terhadap ulama dan cendekiawan skala nasional dan internasional saat ini sangat dibutuhkan,” terang Ace.

 

“Namun, perlu ada peningkatan pada fakultas, seperti fakultas syariah, dakwah. Di mana seharusnya mahasiswa bisa menguasai bahasa Arab, sehingga bisa menciptakan ulama yang berkualitas”

 

Kemudian, Anggota Komisi VIII DPR RI Nur Azizah Tamhid menambahkan bahwa terkait perencanaan produk-produk baru seperti target prodi di UIN Sunan Kalijaga DIY ini sudah terpenuhi sesuai Undang-Undang. Ia berpesan supaya kampus ini bisa berkualitas dan lebih jitu dalam hal keislaman.

 

“Kalau ada perencanaan produk-produk baru yang sudah ada, berdasarkan paparan memang sudah ada 66 prodi (sesuai target Undang-Undang). Namun, perlu ada peningkatan pada fakultas, seperti fakultas syariah, dakwah. Di mana seharusnya mahasiswa bisa menguasai bahasa Arab, sehingga bisa menciptakan ulama yang berkualitas. Melihat semakin kesini, minat mahasiswa untuk menjadi ulama semakin pudar,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, Ace Hasan Syadzily berharap agar bangsa Indonesia tidak kehilangan akarnya sebagai bangsa yang religius. Perlu didorong bagaimana Islam khas Indonesia ini justru terus dilahirkan dari perguruan-perguruan tinggi. 

 

“Yang kami tahu, UIN Sunan Kalijaga ini memiliki tradisi panjang dan tentu harus bisa menghasilkan tokoh-tokoh besar. Ditambah Kampus ini membawa nama Sunan Kalijaga, sebagai penyebar agama Islam, terutama di Pulau Jawa,” tutupnya. (dip/rdn)

BERITA TERKAIT
Legislator Ingatkan Koordinasi Program Sekolah Rakyat dengan Kementerian Terkait
07-02-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah tengah merancang konsep Sekolah Rakyat sebagai solusi untuk menekan angka putus sekolah, terutama bagi anak-anak dari...
Komisi VIII Raker dengan Mensos, Bahas Efisiensi Anggaran dan Program Kerja
07-02-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko menyatakan bahwa Komisi VIII DPR RI telah menerima penjelasan...
Komisi VIII Apresiasi Terbentuknya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional
07-02-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap penyusunan Data Tunggal Sosial Ekonomi...
Maman Dorong BNPB Tingkatkan Sinergi dengan Publik dan Swasta
07-02-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman, menyoroti dampak signifikan dari efisiensi anggaran terhadap penanganan bencana di Indonesia....