Pemerintah Perlu Bangun Kerja Sama Industri Pertahanan dengan Korsel Lebih Intensif

27-05-2024 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin, dalam foto bersama usai melakukan pertemuan dengan Anggota Komisi Intelijen Parlemen Korea Selatan (Member of Intelligence Commission of National Assembly Republic of Korea) Lee In-Young di Ruang Delegasi Nusantara III Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (27/5/2024). Foto: Runi/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin menyebut bahwa pihaknya mendorong pemerintah untuk lebih intensif membangun kerja sama dengan Korea Selatan (Korsel), khususnya di bidang industri pertahanan. Sebab, ia menilai, Korea Selatan merupakan salah satu negara penting yang berperan dalam geopolitik di kawasan Asia.

 

“Kunjungan kali ini ingin mempererat industri pertahanan, kemudian mempertanyakan komitmen dan ingin berkomunikasi lebih dalam tentang sejauh mana komitmen kedua negara untuk melanjutkan industri tersebut," ujar Nurul ketika ditemui Parlementaria usai melakukan pertemuan dengan Anggota Komisi Intelijen Parlemen Korea Selatan (Member of Intelligence Commission of National Assembly Republic of Korea) Lee In-Young di Ruang Delegasi Nusantara III Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (27/5/2024)

 

Sebelumnya, ia menjelaskan dalam pertemuan tersebut, Komisi I DPR RI membahas beberapa hal dalam pertemuan itu terkait pertahanan, seperti industri pertahanan, alutsista, maupun kerja sama pertahanan. Ia melanjutkan, selain pernah membangun hubungan kerja sama yang baik pada tahun 2013 lalu, ia menilai Korea Selatan memiliki kerja sama yang baik pula di bidang pertahanan.

 

"Ini secara komplit dorongan dari komisi I supaya bisa kembali melanjutkan ini, tetap terjadi dengan Korea Selatan," lanjutnya.

 

Selain itu, dalam kesempatan itu dibahas pula mengenai kesepakatan-kesepakatan antara Indonesia dengan Korea Selatan yang bisa diteruskan.

 

"Jadi kita belum tahu nanti bagaimana. Yang jelas ini akan kita sampaikan juga di Rapat Komisi I begitu. Karena memang beberapa kali juga sudah muncul persoalan kerja sama industri pertahanan tersebut," ungkap politisi Fraksi Partai Golkar ini.

 

Maka dari itu, ia mengungkapkan hasil dari pertemuan ini akan disampaikan di Rapat komisi I. Apalagi, menurutnya memang sudah beberapa kali muncul persoalan kerja sama industri pertahanan tersebut.

 

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid dan dari Delegasi Parlemen Korsel lainnya, yaitu Cho Hae Jin, Youn Kun Young, dan Yang Mulia Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Mr. LEE Sang-deok. (hal/rdn)

BERITA TERKAIT
Syamsu Rizal: Pemerintah Perlu Tetapkan Judi Online sebagai Darurat Nasional
02-02-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Korban judi online terus berjatuhan. Anggota Komisi I DPR RI Syamsu Rizal menilai perlu ada penetapan judi...
Sukamta: Kesalahan Data Google Bisa Picu Kepanikan Pasar dan Stabilitas Ekonomi Nasional
02-02-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menegaskan pentingnya akurasi dan ketelitian dalam penyajian informasi ekonomi di ranah...
Komisi I dan Dubes Tunisia Bahas Penguatan Hubungan Bilateral
31-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi I DPR RI menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Mohamed Trabelsi, beserta...
Insiden Penembakan PMI, Oleh Soleh: Pemerintah Harus Bentuk Tim Investigasi
28-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh mengecam keras penembakan yang dilakukan Petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia...