Wisnu Wijaya: Belum Semua Bus Terpasang Bendera Indonesia Hingga Minimnya Jumlah Bus untuk Lansia

13-06-2024 / KOMISI VIII
Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Wisnu Wijaya saat melakukan pengawasan haji 2024 di Makkah, Arab Saudi, Rabu (12/6/2024). Foto: Singgih/vel

PARLEMENTARIA, Makkah - Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Wisnu Wijaya mengungkapkan belum semua bus selawat yang dipakai jemaah Indonesia terpasang bendera Indonesia. Wisnu mengatakan pemasangan bendera Indonesia dimaksudkan untuk membantu jemaah mengidentifikasi kendaraan untuk mengangkut mereka. 

 

“Kami telah mengecek, ada sekitar 414 bus selawat yang disiapkan namun belum semuanya terpasang bendera Indonesia. Ini menjadi penting sebagai penanda. Karena berkaca pada tahun lalu, bus yang seharusnya dipakai oleh jemaah kita justru banyak ditumpangi oleh jemaah dari negara lain, sehingga jemaah kita jadi kekurangan bus dan berdampak pada terhambatnya mobilitas ibadah mereka,” ungkap Wisnu di Makkah, Arab Saudi, Rabu (12/6/2024). 

 

“Bus yang seharusnya dipakai oleh jemaah kita justru banyak ditumpangi oleh jemaah dari negara lain, sehingga jemaah kita jadi kekurangan bus dan berdampak pada terhambatnya mobilitas ibadah mereka”

 

Untuk itu, Wisnu meminta Kemenag memastikan pihak penyedia transportasi lokal agar segera melengkapi semua bus yang sedianya digunakan. Hal itu untuk melayani jemaah asal Indonesia dilengkapi dengan bendera Indonesia.

 

Pada kesempatan yang sama, legislator PKS itu juga menyoroti minimnya jumlah bus yang disediakan untuk Lansia. Wisnu menyatakan jumlah armada bus yang disediakan tidak sebanding dengan jumlah Lansia membutuhkan layanan khusus.

 

“Infonya hanya ada sekitar 20 armada bus yang disiapkan untuk Lansia, padahal jumlah jemaah Lansia kita mencapai 40 ribu. Kami menilai jumlah ini sangatlah kurang untuk melayani banyaknya jemaah lansia kita," jelasnya.

 

Terlebih, demikian Wisnu melanjutkan, saat melakukan pengecekan di lapangan, dirinya juga belum menemukan bus mana saja yang diperuntukan bagi mereka. Termasuk bagi yang safari wukuf, yang ingin ke Arafah tapi belum bisa ikut turun karena kondisi kesehatan tertentu. “Kaminjuga belum bisa mengecek busnya yang mana,” terang Wisnu. (rdn)

BERITA TERKAIT
Komisi VIII Minta Kementerian Agama Perinci Efisiensi Anggaran 2025
04-02-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Kerja dengan Menteri Agama RI untuk membahas pelaksanaan program dan anggaran...
Komisi VIII DPR RI Soroti Efisiensi Anggaran dan Program Prioritas KPPPA Tahun 2025
03-02-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Kerja bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Rapat...
Program Makan Bergizi Gratis Butuh Rp 71 Triliun, Solusi Pendanaan Jadi Sorotan
20-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Program andalan pemerintahan Prabowo-Gibran, Makan Bergizi Gratis (MBG) disediakan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) sebesar...
Sigit Purnomo: Penggunaan Dana Zakat Harus Transparan dan Tepat Sasaran
17-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI, Sigit Purnomo, menanggapi wacana penggunaan dana zakat untuk mendukung program unggulan pemerintah,...