Komisi VI Berharap Daya Tarik Lombok Tidak Bergantung pada Pergelaran MotoGP

25-09-2024 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal foto bersama usai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR ke Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (24/09/2024). Foto : Eki/Andri

PARLEMENTARIA, Lombok Barat - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal menyayangkan wisatawan asing (turis) yang datang ke Lombok masih bergantung pada adanya pergelaran MotoGP. Sehingga, ketika hari-hari biasa, wisatawan yang datang ke Lombok masih terbilang sepi. Hal itu diperparah dengan banyaknya keluhan ketika ada pergelaran MotoGP harga tiket pesawat hingga hotel di Lombok melonjak naik.

 

"Nah ini yang harus kita sampaikan kepada Injourney bahwa harga tiket baik darat, udara maupun laut ketika ada event jangan terlalu aji mumpung karena ini bisa mematikan niat orang untuk datang, juga mematikan event yang sudah lumayan bagus," ujar Hekal kepada Parlementaria usai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR ke Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (24/09/2024).

 

Hekal menyarankan, mestinya Injourney justru memperbanyak event-event lainnya di luar MotoGP. Dengan memperbanyak event tersebut maka nantinya harga tetap bisa naik secara rata-rata dan terkendali serta tidak terlalu fluktuasi seperti saat ini. Hekal berharap event-event di Lombok dijadwalkan secara konsisten dan merata sepanjang tahun. Menurutnya, hal itu akan sangat menguntungkan terhadap perekonomian masyarakat.

 

"Usaha-usaha akan jalan. Semuanya ya, baik yang kecil, menengah maupun besar, kemudian hotel tertarik untuk membangun terus. UMKM juga banyak pembelinya. Itu yang kita harapkan," imbuh Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

 

Ia juga berharap kedepannya pemerintah pusat, pemerintah daerah dan perusahaan BUMN meningkatkan sinergitasnya untuk membangun event di Lombok.

 

"Event-nya kita rapikan lagi. Masyarakat juga kita libatkan baik UMKM-nya maupun pendidikan dan pelatihan untuk bagaimana menjamu tamu-tamu, bekerja di hotel, tour dan travel serta spot-spot wisata. Dan kalau bisa carilah budaya khas di Lombok ini yang bisa menjadi daya tarik, misalnya untuk makanan di sini kan ada plecing, ayam taliwang dan nasi balap puyung," demikian Mohamad Hekal. (eki/rdn)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...