Komisi I DPR Minta Penjelasan Komprehensif Terkait Penembakan di Papua
Komisi I DPR Meminta penjelasan komprehensif kepada TNI dan Kepala BIN terkait Penembakan dan penyerangan terhadap aparat TNI, Polri dan masyarakat sipil di Papua.
“Ini bukanlah kejadian pertama dan tercatat dalam beberapa tahun terakhir., artinya Kita tidak menginginkan kejadian terus berlanjut namun jika kita melihat kelompok-kelompok bersenjata yang ada di Papua, yang pada waktu kita melakukan Rapat dengan BIN beberapa waktu lalu. Sudah teridentifikasi secara komprehensif, terhadap kelompok-kelompok bersenjata baik yang bersifat idiologis politis, maupun kelompok-kelompok bersenjata yang cenderung mengarah kepada kelompok kriminal,”ujar Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq saat Raker dengan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, di Gedung Nusantara I, Senin, (25/2).
Menurutnya, Persoalan Papua sudah kompleks karena bukan hanya persoalan keamanan tapi juga ada dimensi politik, ekonomi, sosial yang saling terkait satu dengan yang lain.
“Karena itu kita ingin dalam Raker ini ingin mendapatkan penjelasan dari panglima TNI dan Kepala BIN mengenai peristiwa tersebut, walaupun dari mabes Polri sudah menyatakan pelakunya adalah orang tidak dikenal yang cenderung mengarah kriminal. Itu perspektif dari polisi, kita ingin mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif TNI menyikapi persoalan ini dan jajaran Intelijen,”paparnya.
Selanjutnya, yang jauh lebih strategis, terang Mahfudz, adalah bagaimana menyusun langkah-langkah sistemik termasuk kebijakan kedepan agar peristiwa ini tidak terjadi lagi. “Kita ingin penyerangan terhadap Pihak TNI dapat diantisipasi kedepannya,”harapnya.
Pertemuan ini, lanjutnya, menjadi input penting bagi kita dalam mengambil kebijakan terhadap persoalan di Papua. “Ini bukan hanya Komisi I tetapi juga DPR sebagai institusi dapat menghadirkan solusi komprehensif tentang papua secara damai dan bermartabat,”katanya.
Berikutnya, yaitu bagaimana menangani kelompok-kelompok bersenjata yang mengganggu keamanan dengan menciptakan keresahan masyarakat sehingga pada tingkat nasional muncul menjadi isu yang kontra produktif.
Pada kesempatan itu, DPR RI juga mengucapkan belasungkawa dan rasa keprihatinan atas meninggalnya delapan prajurit TNI di Papuadan warga sipil. “Kami, Komisi I DPR mengucapkan rasa keprihatinan dan bela sungkawa atas gugurnya prajurit terbaik TNI di Papua,”ujarnya.
Dia menambahkan, Komisi I DPR juga berdoa semoga keluarga prajurit yang gugur diberikan ketabahan dan kesabaran semoga seluruh pengabdian prajurit yang gugur di terima oleh Tuhan YME. (as), foto : od/parle/hr.