Fadholi Usul Ada Model Transmigrasi Berbasis Keterampilan
Anggota Komisi V DPR RI, Fadholi, saat mengikuti Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Transmigrasi RI. Foto: Arief/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Fadholi, mengusulkan agar model transmigrasi didesain dengan pendekatan berbasis kemampuan atau keterampilan. Menurutnya, model transmigrasi yang sudah ada harus disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan daerah yang akan dikembangkan.
Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Transmigrasi RI pada Selasa (5/11/2024), Fadholi mengungkapkan saat ini banyak orang yang memiliki keterampilan, tetapi terbatas oleh akses lahan. Oleh karena itu, ia menyarankan transmigrasi yang tidak hanya memindahkan orang, tetapi juga memastikan mereka memiliki keahlian yang bermanfaat bagi daerah yang dituju. Misalnya, pembukaan bengkel atau keahlian dalam bidang lain yang relevan dengan kebutuhan daerah tersebut.
“Sekarang perlu ada satu model, transmigrasi yang sekarang dengan dulu mungkin beda modelnya. Sekarang ini perlu transmigrasi yang mempunyai satu skill karena kan sekarang ini banyak sekali orang-orang yang punya skill tetapi lahannya terbatas,” kata Politisi Fraksi Partai NasDem itu di tengah rapat pada Selasa (5/11/2024) di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta.
Sebelumnya, Menteri Transmigrasi sempat memaparkan bahwa terdapat sekitar 150 kawasan transmigrasi yang menjadi prioritas. Menurutnya apabila yang ikut dalam program transmigrasi adalah orang-orang yang memiliki keterampilan dan kemampuan maka mereka tidak akan menjadi beban namun justru bisa memberikan kontribusi langsung terhadap kemajuan daerah tersebut.
“Misalkan dokter, kita perlu transmigrasi dokter ke sana. Ini penting. Sehingga kalau telah memberikan fasilitas ini tidak akan memberikan kecemburuan kepada masyarakat karena ini ada penugasan secara skill. Kalau saja ini ada dokter, ada guru, ada guru ngaji dan sebagainya kemudian kita kirim ke sana untuk bisa ikut memajukan daerah yang ada di sana sehingga nanti di daerah trans (transmigrasi) itu menjadi buka” ujarnya.
Lebih jauh, Fadholi menekankan pentingnya peran pemerintah dalam merancang kebijakan transmigrasi yang tidak hanya fokus pada pemanfaatan sumber daya alam, tetapi juga memperhatikan pengembangan sumber daya manusia di wilayah transmigrasi. Ia mencontohkan, di daerah pertanian, misalnya, bisa dihadirkan tenaga ahli dalam bidang pertanian atau pupuk untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Fadholi juga sempat menyinggung sinergi antar kementerian dan lembaga dalam menyukseskan transmigrasi. Ia mengatakan Menteri Transmigrasi seharusnya bisa berperan sebagai komunikator yang dapat menjembatani kebutuhan daerah transmigrasi dengan kebijakan dari instansi terkait. Hal ini akan memungkinkan daerah-daerah transmigrasi menjadi lebih maju dan berkembang. (uc/aha)