RI dan Bosnia-Herzegovina Perkuat Hubungan Bilateral Melalui Diplomasi Parlemen
Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, dalam foto bersama usai memimpin pertemuan dengan Duta Besar Bosnia-Herzegovina untuk Indonesia, Armin Limo, di Gedung Nusantara II. Foto: Jaka/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, memimpin pertemuan kehormatan (courtesy call) dengan Duta Besar Bosnia-Herzegovina untuk Indonesia, Armin Limo, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (22/1/2025). Pertemuan ini bertujuan mempererat hubungan parlemen kedua negara yang telah terjalin selama puluhan tahun.
"Saya sangat berharap pertemuan ini mengarah pada kolaborasi yang lebih kuat antara Indonesia dan Bosnia-Herzegovina, mengingat kedua negara memiliki sejarah dan nilai-nilai yang serupa serta hubungan yang telah terjalin lama," ujar Mardani dalam pembukaan agenda tersebut.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Bosnia-Herzegovina didasarkan pada kedekatan sejarah dan nilai-nilai demokrasi yang sama, menjadi fondasi kokoh bagi pengembangan kerja sama strategis di masa depan. Mardani menegaskan komitmen BKSAP untuk terus memperkuat hubungan kedua negara melalui diplomasi parlemen.
"Melalui BKSAP, kami akan berupaya berkontribusi dalam mempererat hubungan bilateral ini. Kami tidak hanya berkomitmen melanjutkan, tetapi juga meningkatkan kerja sama strategis dengan Bosnia-Herzegovina," tegas politisi Fraksi PKS itu.
Baik Indonesia maupun Bosnia-Herzegovina dikenal sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim yang menjunjung prinsip demokrasi dan keberagaman. Bosnia-Herzegovina memiliki sejarah panjang sebagai pertemuan tradisi Islam, budaya Timur Dekat, dan nilai-nilai Eropa Barat. Sementara itu, Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau dan 300 kelompok etnis, memegang teguh prinsip Bhinneka Tunggal Ika atau "Persatuan dalam Keberagaman."
Dalam pertemuan tersebut, Mardani menyoroti pentingnya kerja sama antarnegara untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan nilai-nilai toleransi di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
"Sebagai negara dengan keragaman tinggi, Indonesia memahami tantangan dalam menjaga integritas nasional, perdamaian, dan stabilitas. Kami berharap kedua negara dapat meningkatkan kerja sama dalam mempromosikan Islam moderat serta toleransi antaragama," ungkapnya.
Menutup pertemuan, Mardani menyatakan kesiapan DPR RI untuk bekerja sama dengan parlemen Bosnia-Herzegovina dalam mendorong perdamaian dan stabilitas regional. Ia optimistis hubungan antara kedua negara akan terus berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia dan Bosnia-Herzegovina. (ums/aha)