Tidak Hanya oleh Pemerintah, Parlemen Pun Berperan Penting Selesaikan Krisis Global
![](http://berkas.dpr.go.id/pemberitaan/images/202501/Ketua_DPR_RI_Dr__(H_C_)_Puan_Maharani_saat_peresmian_Grup_Kerja_Sama_Bilateral_(GKSB)_BKSAP_DPR_RI__20250130220041.jpeg)
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani saat peresmian Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) BKSAP DPR RI, di Ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara IV, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025). Foto : Devi/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menilai berbagai krisis global yang dihadapi saat ini sulit diselesaikan hanya oleh pemerintah saja, melainkan juga harus ada peran Parlemen di dalamnya.
"Dunia masih dihadapkan pada berbagai ketidakpastian. Kita menghadapi meningkatnya ketegangan geopolitik, persaingan kekuatan besar, berbagai krisis iklim, dan meningkatnya proteksionisme perdagangan,” ungkap Puan saat peresmian Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) BKSAP DPR RI, di Ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara IV, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Berbagai krisis global tersebut, lanjut Puan, sulit untuk diselesaikan hanya oleh pemerintah saja. Melainkan juga harus ada peran dan kontribusi dari Parlemen yang menjadi bagian dari solusi tersebut.
Dengan kata lain, tantangan abad ke-21, menuntut adanya solusi abad ke-21 juga, termasuk dari Parlemen. Dalam konteks tersebut, DPR berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
"Oleh karena itu, Kelompok Persahabatan Parlemen akan menjadi platform penting diplomasi Parlemen untuk menyampaikan suara konstituen kita (masyarakat-red) kepada dunia,” tambah Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Dijelaskannya, untuk mengatasi peluang dan tantangan, ada berbagai upaya yang bisa dilakukan melalui diplomasi Parlemen. Pertama, memperkuat hubungan bilateral antara DPR dan parlemen negara mitra dalam rangka memajukan kepentingan nasional Indonesia. “Kerja sama antarparlemen juga dapat membantu menjaga kepentingan warga negara Indonesia dan pekerja migran di luar negeri,” paparnya.
Selanjutnya adalah berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara. Termasuk melalui forum parlemen negara-negara ASEAN atau ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
Tak hanya itu, ia juga meyakini bahwa diplomasi Parlemen dapat membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui diplomasi Parlemen ekonomi dengan Parlemen negara lain.
“Kerja sama parlementer ini dapat mendukung pemerintah untuk mencapai target ekonominya. Kami juga berharap dapat membantu meningkatkan taraf hidup rakyat dan mengurangi kemiskinan,” terang Puan.
Bahkan, lanjut Puan, Diplomasi Parlemen juga dapat mewujudkan pencapaian agenda global, seperti SDGs (Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan berkelanjutan) dan mengatasi persoalan iklim melalui forum parlemen multilateral, seperti dalam Inter-Parliamentary Union (IPU) atau The G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20).
"Dengan Peresmian GKSB ini dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan diplomasi Parlementer Indonesia,"pungkasnya. (ayu/rdn)