Sofyan Tan: Pengangguran di Sumut Tinggi, BPS Harus Ungkap Penyebabnya

01-02-2025 / KOMISI X
Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke BPS Sumut di Medan, Kamis (30/1/2025). Foto : Ria/Andri

PARLEMENTARIA, Medan – Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, meminta Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Sumatera Utara (Sumut) melalui Sensus Ekonomi 2026. Pasalnya, meskipun pertumbuhan ekonomi di Sumut pada 2024 melampaui rata-rata nasional, tingkat pengangguran di provinsi ini masih lebih tinggi dibandingkan angka nasional.

“Ada yang menggelitik bagi saya ketika melihat data BPS 2024, di mana angka pengangguran di Sumut lebih tinggi dari rata-rata nasional. Sementara pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, begitu juga dengan angka partisipasi pendidikan yang juga di atas nasional. Ini menjadi tanda tanya besar, ada apa?” ujar Sofyan Tan saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke BPS Sumut di Medan, Kamis (30/1/2025).

Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini menekankan bahwa dengan tingginya angka partisipasi pendidikan tingkat SMA/SMK dan Perguruan Tinggi di Sumut, seharusnya perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam mencari tenaga kerja berpendidikan tinggi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi seharusnya mendorong pembukaan lebih banyak lapangan pekerjaan.

Namun, kenyataannya angka pengangguran terbuka di Sumut tetap tinggi. Sofyan menduga bahwa masih banyak kendala yang menghambat dunia usaha dalam membuka lapangan kerja. Ia pun mengingatkan agar Sensus Ekonomi 2026 mampu mengungkap akar permasalahan ini.

“Jangan sampai ada anggapan bahwa sulitnya memperoleh izin usaha dan maraknya pungli menjadi faktor utama tingginya angka pengangguran. Inilah yang harus dijawab melalui Sensus Ekonomi 2026 nanti,” tegasnya.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS RI, Ateng Hartono, dalam paparannya menyampaikan bahwa Sumut mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Sumatera pada triwulan III 2024 dengan angka 5,20% (year-on-year). Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang hanya mencapai 4,95%.

Sementara itu, data penduduk Sumut berusia 15 tahun ke atas menurut jenjang pendidikan menunjukkan bahwa 41,29% berpendidikan SMA/SMK, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 30,85%. Tingkat partisipasi Perguruan Tinggi juga mencapai 11,22%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 10,20%.

Namun, data tingkat pengangguran terbuka (TPT) Sumut pada 2024 masih mencapai 5,60%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di angka 4,91%. Bahkan, dalam tiga tahun terakhir, tingkat pengangguran di Sumut secara konsisten berada di atas rata-rata nasional.

Menanggapi data tersebut, Sofyan Tan menegaskan pentingnya strategi sensus yang tepat untuk mendapatkan data yang akurat dari para pengusaha. Ia menilai bahwa pendekatan kultural dan keterlibatan mahasiswa magang dalam proses sensus dapat membantu meningkatkan kepercayaan dunia usaha dalam memberikan data yang jujur kepada petugas sensus.

“Harus diakui, kendala utama dalam sensus adalah memperoleh data yang akurat dan keterangan yang jujur dari pengusaha. Ini sangat sensitif karena berkaitan dengan pajak dan potensi penyalahgunaan informasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sofyan menekankan bahwa Sensus Ekonomi 2026 harus mendapat dukungan penuh karena akan berperan penting dalam perencanaan dan strategi ekonomi Indonesia ke depan.

Apalagi, menurutnya, jika Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, kebijakan proteksionismenya terhadap produk domestik AS dapat memperketat persaingan dengan blok China, yang berpotensi berdampak pada perekonomian Indonesia.

“Kondisi tersebut tentu akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, kita harus memiliki strategi yang matang berdasarkan data yang akurat dari Sensus Ekonomi 2026,” pungkasnya. (rnm/aha)

BERITA TERKAIT
Komisi X Akan Awasi Perubahan Sistem Penerimaan Murid Baru dari Zonasi ke Domisili
02-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan atas perubahan...
Komisi X Tinjau Sekolah Rusak di Ogan Ilir, Butuh Perbaikan Segera
01-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Ogan Ilir – Selain tingginya angka putus sekolah, kondisi sarana pendidikan yang mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat, menjadi...
Sofyan Tan: Pengangguran di Sumut Tinggi, BPS Harus Ungkap Penyebabnya
01-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Medan – Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, meminta Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap faktor penyebab tingginya angka...
Komisi X Soroti Tingginya Putus Sekolah di Sumatera Selatan
01-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Palembang – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati, menyoroti tingginya angka putus sekolah (APS) di Sumatera...