Indonesia dan Mongolia Perkuat Kerja Sama Bilateral
![](http://berkas.dpr.go.id/pemberitaan/images/202502/Wakil_Ketua_BKSAP_DPR_RI__Muhammad_Husein_Fadlulloh__saat_bertukar_cenderamata_usai_menerima_kunjung20250210123548.jpeg)
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh, saat bertukar cenderamata usai menerima kunjungan Duta Besar Mongolia untuk Indonesia, Tornike Enktaivan Dashnyam, di Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2025). Foto: Runi/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh, menegaskan komitmen Indonesia dalam mempererat hubungan bilateral dengan Negara Mongolia. Pernyataan ini disampaikan saat menerima kunjungan Duta Besar Mongolia untuk Indonesia, Tornike Enktaivan Dashnyam, di Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2025).
“Atas nama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, kami ucapkan terima kasih dan penghormatan yang tinggi atas ketersediaan Yang Mulia Bapak Duta Besar untuk melakukan pertemuan dengan kami pada kesempatan sore hari ini,” ujar Husen dalam pertemuan.
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menyoroti bahwa hubungan diplomatik Indonesia-Mongolia telah terjalin selama 69 tahun sejak 21 Desember 1956 dan tetap menjadi bagian penting dalam kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Dalam mendukung hal ini, DPR RI periode 2024-2029 telah membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Mongolia.
“Melalui GKSB, kami ingin mendukung penuh hubungan pemerintah RI dan pemerintah Mongolia yang ditindaklanjuti dengan penguatan berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, kesehatan, hingga ketenagakerjaan,” jelasnya.
Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah perdagangan antara Indonesia dan Mongolia yang terus mengalami pertumbuhan. Husen mengungkapkan bahwa Indonesia telah mengekspor berbagai produk ke Mongolia, termasuk bahan farmasi dengan merek ‘Mixagrip’ yang cukup dikenal di sana.
“Perdagangan kita sempat mencapai 26,01 juta Dolar AS pada 2014, namun menurun menjadi 5,93 juta Dolar AS di 2017 akibat pandemi. Kami menyambut baik dibukanya kembali Kedutaan Mongolia di Indonesia pasca-Covid, yang ditandai dengan kunjungan Dubes Mongolia ke Presiden Prabowo pada 4 November 2024,” tambahnya.
Selain bidang ekonomi, Indonesia juga menawarkan potensi kerja sama di sektor pariwisata dengan lima destinasi super prioritas, yakni Borobudur, Danau Toba, Likupan, Mandalika, dan Labuan Bajo.
“Kami berharap tidak hanya wisatawan, tetapi juga investor dari Mongolia dapat berpartisipasi dalam pengembangan destinasi wisata unggulan Indonesia,” pungkas Husen.
Turut hadir dalam pertemuan ini Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Mongolia Muhammad Hilman Mufidi dan Anggota BKSAP DPR RI Ruby Chairani Syiffadia. (ssb/rdn)