DPR Mendesak Pemerintah Prioritaskan Program Pembangunan Anak-anak Indonesia
14-08-2009 /
PIMPINAN
Dewan Perwakilan Rakyat mendesak Pemerintah prioritaskan program pembangunan untuk anak-anak Indonesia. Desakan ini disampaikan Ketua DPR H.R. Agung Laksono kehadapan Presiden dan Wakil Presiden saat paripurna pembukaan masa sidang I tahun sidang 2009-2010 di Gedung Nusantara, Jumat (14/8)
Dewan menegaskan anak-anak merupakan aset penting bangsa Indonesia di masa depan, karena itu Dewan meminta Pemerintah agar menjadikan permasalahan anak-anak di Indonesia sebagai prioritas utama pembangunan.
Salah satu Permasalahan anak-anak dimaksud yaitu pelaksanaan UU Perlindungan Anak yang belum maksimal. Seperti banyaknya kasus penyiksaan dan penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi kepada beberapa anak-anak, yang baru-baru ini diputuskan oleh Pengadilan Negeri Tangerang. Anak-anak sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
â€Kenyataannya, amanat UU Perlindungan Anak belum dapat dilaksanakan secara optimal,â€. sebagaimana Oleh karena itu,
Masalah-masalah lain lanjutnya, yakni masalah program pendidikan gratis dikaitkan dengan pendidikan berkualitas, masalah program Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
DPR menilai komitmen pemerintah daerah masih sangat lemah untuk menutupi kekurangan biaya yang dibutuhkan sekolah sehingga dapat berakibat tidak tuntasnya wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah pusat.
Virus H1N1
Dalam rapat-paripurna itu, Dewan juga meminta perhatian Pemerintah berkaitan dengan masalah kesehatan.
â€Salah satu ancaman yang saat ini kita hadapi adalah penyebaran virus H1N1 atau yang biasa disebut Flu Meksiko (Flu Babi),†katanya.
Menurut Agung, Data terakhir menyebutkan bahwa lebih dari 600 orang yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia telah tertular virus H1N1.
Karena itu, Dewan meminta perhatian Pemerintah agar sungguh-sungguh melakukan upaya pengendalian penularan virus tersebut secara cepat, cermat dan berkelanjutan, antara lain dengan menyiapkan rumah sakit rujukan, menyiapkan persediaan obat antivirus, dan melakukan pemantauan penyakit yang berbasis masyarakat. (sw)