Pemerintah Arab Saudi berencana mengurangi Kuota jemaah haji asal Indonesia sebanyak 40 ribu orang atau sekitar 20 persen dari total jemaah haji Indonesia 211 ribu jemaah. Dengan begitu akan berdampak pada daftar tunggu jemaah haji yang semakin panjang dan lama.

Beberapa waktu lalu,Komisi VIII juga telah menerima surat tembusan dari pihak Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia, yang menjelaskan  kebijakan pengurangan kuota jemaah haji asal Indonesia tersebut.

Hari ini, Rabu (12/6) Komisi VIII DPR RI menggelar RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Dirjen Perjalanan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Anggito Abimanyu untuk membahas permasalahan tersebut.

Ditemui sesaat sebelum rapat tertutup,  Anggota Komisi VIII, Asep Ahmad Maoshul Affandy mengatakan bahwa penetapan kuota haji sebenarnya sepenuhnya hak dari pemerintah Arab Saudi. Namun hal tersebut tentu saja bukan “harga mati”.

“Itu tergantung lobi pemerintah kita, apakah bisa meyakinkan pemerintah Arab Saudi untuk tidak mengurangi kuota haji kita, atau paling tidak sama dengan tahun sebelumnya.Bahkan mudah-mudahan bisa ditambah,”kataAsep.

Asep menambahkan, rencana pengurangan kuotahaji asal Indonesia itu dikarenakan sejak beberapa waktu lalu area sekitar Masjidil Haram,Mekkah tengah dilakukan renovasi, dan hingga kini proses renovasi tersebut belum rampung.

“Semoga dari hasil rapat hari ini kita bisa menemukan solusinya agar pengurangan ini tidak menimbulkan permasalahan. Bahkan saya pribadi berharap agar Pemerintah bisa melakukan lobi agar pengurangan kuota tersebut tidak sampai terjadi,”harap Asep. (ayu) foto:wahyu/parle