Banggar Laporkan Sebelas Prioritas Nasional
Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dalam Rapat Paripurna memberikan laporan hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan penyusunan RAPBN 2014. Dalam salah satu laporannya, disebutkan tentang prioritas nasional yang harus dilakukan pemerintah pada 2014.
Wakil Ketua Banggar DPR Djoko Udjianto (F-PD), Jumat (12/7), menjelaskan, ada 11 prioritas nasional hasil kesepakatan pembicaraan Banggar dengan pemerintah. Prioritas pertama adalah reformasi birokrasi dan tata kelola yang diarahkan untuk memantapkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Artinya, perlu ada kerja terpadu, integritas, akuntabel, taat hukum, transparan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan kualitas layanan publik, baik di pusat maupun daerah.
Sektor pendidikan masuk dalam prioritas kedua. Sektor ini diarahkan untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas, terjangkau, dan efisien menuju kesejahteraan masyarakat. Keluhuran budi pekerti, kemandirian, menciptakan karakter bangsa yang kuat, dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Prioritas ketiga, lanjut Djoko, adalah kesehatan. Sektor ini harus melalui pendekatan preventif terpadu, tidak kuratif. Dengan demikian, angka harapan hidup rakyat Indonesia akan meningkat. Sektor keempat, penanggulangan kemiskinan. Ini diarahkan untuk mempercepat kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pertumbuhan yang pro rakyat.
Ketahanan pangan menjadi prioritas kelima. Penyediaan bahan pangan harus ditingkatkan melalui peningkatan produksi pangan dalam negeri, terutama komoditas utama seperti padi, jagung, kedelai, tebu daging, dan ikan. Sejurus dengan ini, peningkatan perlindungan dan pemberdayaan para petani plus nelayan juga harus dilakukan.
Selanjutnya Djoko menyampaikan prioritas sisanya dalam laporannya tersebut. Prioritas keenam, infrastruktur. Ketujuh, iklim investasi. Kedelapan, energi. Kesembilan, lingkungan hidup. Sepuluh, pembangunan di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan daerah-daerah pasca-konflik. Terakhir, prioritas sebelas, kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. (mh)/foto:iwan armanias/parle.