Siswono- Ada Konspirasi Menaikkan Harga Daging
Anggota Komisi IV DPR Siswono Yudo Husodo, menilai, hiruk pikuk di balik kenaikan harga daging akhir-akhir ini merupakan permainan supplier dan para importir. Ada konspirasi di balik semua itu agar daging impor asal Australia bisa masuk ke Indonesia.
Sisiwono menyampaikan hal tersebut saat dihubungi Parlementaria, Senin (22/7). “Harga yang tinggi sudah didesain. Ada konspirasi untuk menaikkan harga, karena daging sapi dari Australia lebih murah harganya. Jadi, yang untung supplier dan importir,” ungkap Siswono yang anggota F-PG ini.
Tampaknya, menurut Siswono, kondisi seperti ini sengaja diciptakan oleh para oknum yang ingin mengambil keuntungan besar di tengah melambungnya harga daging di pasaran. Saat harga daging melambung, mestinya pemerintah menekan harga daging sejak berada di rumah potong hewan (RPH), bukan di pedagangnya.
Saat ini, para pedagang membeli daging dari RPH sudah sekitar Rp 85 ribu per kilogram. “Pedagang untungnya kecil, karena harga di RPH sudah tinggi,” tandas Siswono. Siswono mengaku lebih setuju pada opsi kedua yang dilakukan pemerintah, yaitu dengan menyiapkan sapi-sapi potong dengan tidak merusak harga pasar.
Lebih lanjut Siswono menuturkan, Bulog yang ditugasi mengelola impor daging tampaknya juga tidak ahli. “Bulog tidak punya keahlian soal impor daging. Malah menyubkontrakkan ke pihak lain. Bulog hanya diperalat oleh importir. Misi bulog untuk menstabilkan harga, bukan ambil untung.” (mh)foto:wahyu/parle