Ketua DPR Diundang Hadiri pelantikan Presiden baru Iran, Hasan Rouhani
Ketua DPR Marzuki Alie diundang untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran- Hasan Rouhani yang akan digelar tanggal 4 Agustus yang akan datang. Hasan Rouhani memenangi pemilihan presiden Iran pada 14 Juni lalu, menggantikan Mahmoud Ahmadinejad yang telah memimpin negara itu sejak tahun 2005.
Undangan disampaikan Utusan Khusus Ketua Parlemen Iran Ali Ali Larijani kepada Ketua DPR melalui Delegasi parlemen Iran yang dipimpin Vahid Achmad di Ruang rapat Ketua DPR Lantai III Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (24/7).
Ketua DPR yang didampingi anggota DPR Nizar Shihab dan Sekjen DPR Winantuningtyastiti serta beberapa pejabat Setjen DPR menanggapi undangan tersebut mengatakan, akan mempertimbangkan dengan agenda yang ada di DPR apakah bisa hadir langsung atau diwakili oleh Pimpinan yang lain.
Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan harapan Ketua Parlemen Iran agar hubungan dengan Indonesia yang telah berjalan amat baik selama ini perlu ditingkatkan. Apalagi Indonesia dinilai mempunyai posisi yang penting di kawasan Asia dan juga dunia perlu mengambil sikap terkait dengan kejadian di Mesir dan Suriah serta bagian dunia lainnya. “ Artinya dengan hubungan yang lebih baik maka kita bisa berperan dalam membantu menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di kawasan ini,” jelasnya.
Anggota DPR Nizar Shihab yang mendampingi Ketua DPR dalam pertemuan tersebut menambahkan, Parlemen Iran ingin menindaklanjuti kerjasama yang selama ini sudah dijalin. Misalnya pemberian bea siswa kepada 35 orang mahasiwa Indonesia segera dilaksanakan sehingga ke depan akan makin banyak mahasiswa dan dosen Indonesia yang belajar ke Iran.
Tentang kerja sama nuklir di bidang kesehatan, Parlemen Iran sangat mengharapkan segara bisa diwujudkan sebab kata Nizar Shihab, negera itu sangat maju. Selain itu kerja sama bidang pariwisata, masyarakat Iranlebih banyak datang ke Indonesia dibanding warga Indoneisa yang berkunjung ke Iran. Di bidang ekonomi, mereka berharap kerja sama lebih ditingkatkan lagi.
Menjawab pertanyaan mengenai program nuklir yang dikembangkan Iran, Ketua DPR mengatakan, sikap Indonesia tegas mendukung pengembangan nuklir untuk kepentingan damai. Sepanjang untuk kepentingan damai, untuk kemaslahatan umat Indonesia pasti mendukung. Tapi manakala pengembangan nuklir sifatnya untuk pembunuhan masal, tentu Indonesia tak memberi dukungan. “ Sikap Indonesia konsisten, jelas mendukung pengembangan nuklir untuk kepentingan damai,” tandas Marzuki menambahkan. (mp)foto:odjie/parle