Swasembada Pangan Belum Menjadi Gerakan Politik Masif
Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengatakan bahwa Program Swasembada Pangan belum menjadi gerakan politik masif, sehingga dapat menimbulkan kegairahan rakyat untuk dapat memenuhi yang diharapkan pemerintah.
“Saya tidak melihat bahwa ini (Program Swasembada Pangan) menjadi gerakan masif yang dilakukan pemerintah,” kata Pramono Anung, setelah menetapkan pimpinan komisi IV di gedung DPR, (26/8).
Contohnya Indonesia sebagai negara agraris yang tanahnya subur namun persoalan cabe saja masih impor, dan banyak hal lainnya termasuk beras dan daging sapi. “Siapa saja bisa, ketika waktu kita kesulitan daging solusi yang paling gampang mengimpor,” jelasnya.
Pramono Anung menegaskan bahwa ini merupakan pilihan, pilihan untuk memilih bahwa kemandirian itu menjadi kata kunci dari sebuah pemerintahan yang sekarang ini ada, jangan kalau sedang menghadapi kesulitan semuanya impor. “Ini adalah pilihan kebijakan menuruti kapitalisme pasar atau ada keinginan mandiri secara ekonomi,” tegasnya
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, program swasembada pangan lebih pada program yang diucapkannya enak dan menarik, tetapi kenyataannya secara political will dalam penganggaran tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh. “Harusnya negara yang mempunyai tingkat kesuburan yang seperti ini seharusnya bisa lebih mandiri,” kata Pramono Anung.
Pimpinan Komisi IV
Wakil Ketua DPR menetapkan Pimpinan Komisi IV yang membidang Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan. Pimpinan komisi IV yakni ketua Romahurmuzy (F-PPP), Herman Khaeron (F-PD), Firman subagyo (F-PG), Ibnu Multazam (F-PKB). (as) foto:wahyu/parle