POSTUR ANGGARAN 2010 BELUM BERPIHAK PADA PEMBERDAYAAN SOSIAL

31-08-2009 / KOMISI VIII

 Postur anggaran tahun 2010 belum berpihak pada pemberdayaan sosial, karena alokasi anggaran yang tersedia tidak sebanding dengan jangkauan masalah kesejahteraan sosial yang hendak diatasi.

Hal ini terungkap saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII DPR dengan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Depsos dalam pembahasan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Tahun 2010, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (31/8).

Bahkan alokasi anggaran Ditjen Pemberdayaan Sosial Depsos tahun 2010 justru turun sebesar Rp 67,038 juta atau turun 0,01% dibandingkan dengan anggaran tahun 2009.

Pagu sementara Ditjen Pemberdayaan Sosial Depsos sebesar Rp 754,049 milyar telah disusun sesuai Satuan Kerja (SATKER), tugas dan fungsi, jenis program dan kegiatan, sasaran target yang hendak dicapai, besaran alokasi anggaran serta lokasi pelaksanaan program kegiatan yang dilakukan.

Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR Chairunnisa, mendesak Dirjen Pemberdayaan Sosial agar dalam melaksanakan program dan anggaran tahun 2010 meningkatkan koordinasi lintas sektor atau antar departemen terkait termasuk dengan pemerintah daerah, sehingga dapat dicapai target dan sasaran sesuai yang direncanakan.

Menurut Chairunnisa, dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2010 hendaknya disusun secara proposional dengan indikator rasa keadilan, jumlah penduduk, permasalahan sosial daerah setempat serta mempertimbangkan daya serap.

Komisi VIII DPR sepakat dengan Dirjen Pemberdayaan Sosial Depsos dalam menyusun rincian RKA-KL tahun 2010 lebih memfokuskan pada program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) untuk diperluas jangkauannya di daerah perbatasan dengan negara tetangga dan pulau-pulau terpencil dan terluar serta perbatasan antar daerah, sehingga out put dari program tersebut dapat diharapkan meningkatkan kesejahteraan, memperkuat semangat kebangsaan dan ketahanan sosial masyarakat perbatasan. (sc)

BERITA TERKAIT
Program Makan Bergizi Gratis Butuh Rp 71 Triliun, Solusi Pendanaan Jadi Sorotan
20-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Program andalan pemerintahan Prabowo-Gibran, Makan Bergizi Gratis (MBG) disediakan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) sebesar...
Sigit Purnomo: Penggunaan Dana Zakat Harus Transparan dan Tepat Sasaran
17-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI, Sigit Purnomo, menanggapi wacana penggunaan dana zakat untuk mendukung program unggulan pemerintah,...
Kunjungan ke Madinah, Fikri Faqih Dorong BPKH Optimalkan Peran di Layanan Haji dan Umroh
17-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyampaikan sejumlah harapan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)...
Kesepakatan Haji RI dan Arab Saudi Diteken, Kuota Haji 2025 Tetap 221.000 Jamaah
16-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi akhirnya menandatangani kesepakatan kerjasama untuk penyelenggaraan haji 2025. Salah satu poin kesepakatan...