Pendidikan Politik Bagi Perempuan Jangan Sampai Jadi Bumerang
Anggota Komisi VIII DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih berharap agar program pendidikan politik bagi perempuan tidak menjadi bumerang bagi program Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak(Kemeneg. PP & PA).
“2013 dan 2014 merupakan tahun politik dan saya setuju jika perlu diberikan pendidikan politik pada perempuan sebagai langkah strategis meningkatkan peran perempuan dalam politik menjelang pemilu 2014.
Namun jangan sampai pendidikan politik yang diberikan oleh Kemeneg PP &PA itu malah mengurangi hak asuh anak menjadi terkurangi. Dan ini menjadi bumerang untuk Kemeneg PP &PA itu sendiri,”papar Gde Sumarjaya Linggih dalam rapat kerjadengan Kemeneg PP dan PA yang dipimpin oleh Ketua Komisi VIII, Ida Fauziyah Senin (21/10).
Salah satu peran ibu, dilanjutkan Sumarjaya adalah memberikan hak asuh terhadap anak-anaknya. Dengan kesertaannya dalam pendidikan politik, bukan tidak mungkin waktu yang diberikan ibu atau perempuan terhadap anak dan keluarganya menjadi berkurang.
Hal inilah yang menurut Sumarjaya harus dikaji lebih matang lagi. Sejauh mana mendorong perempuan untuk berpolitik. Jangan sampai program yang bertujuan baik itu malah menjadi bumerang bagi Kemeneg PP &PA.“Karena bagaimanapun juga pendidikan terhadap anak juga menjadi sebuah hal yang sangat penting,” kata Gde Sumarjaya.(Ayu), foto : wahyu/parle/hr.