Prestasi Lemkari Sangat Membanggakan
Mengukir prestasi dunia, mengharumkan nama bangsa. Inilah yang sangat membanggakan dari prestasi Lembaga Karate Do Indonesia (Lemkari). Atlet karate pelajar Indonesia berhasil menyabet 5 medali emas, 3 perak, dan 5 perunggu dalam “4th Basel Open Masters 2013” di Swis.
Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso terharu dan sangat bangga saat menerima dua karateka pelajar peraih emas di ruang kerjanya, Kamis (24/10). Adalah Yolanda Luciana Tuasela (16 tahun) asal Jatim yang meraih medali emas untuk nomor kata perseorangan. Satu lagi penyabet medali emas adalah Ni Putu Rismayanti (13 tahun) asal Bali. Keduanya mengaku bangga mampu mengalahkan karateka pelajar dari seluruh dunia.
Di ruang kerja Priyo, keduanya memperagakan gerakan-gerakan karate dengan sangat baik. Priyo yang juga Ketua Umum PB Lemkari memberi apresiasi penuh terhadap dua karateka belia tersebut. Keduanya sudah juara di level dunia, bukan di tingkat regional seperti ASEAN atau Asia saja. Dari 5 emas yang diraih atlet karateka Indonesia, 3 emas di antaranya disabet oleh atlet Lemkari.
“Yang membuat saya bangga sebagai Ketua Umum Lemkari adalah 3 emas di antaranya diambil oleh anak-anak kita, pelajar SMP dan SMA yang bisa menyabet medali emas dan mengalahkan beberapa delegasi karate hebat dari 29 negara dari 5 benua,” kata Priyo. Ini kebanggaan bagi pengurus besar Lemkari. Bibit-bibit muda ini, lanjut Priyo, perlu terus dibina denga harapan, kelak mereka akan berprestasi lagi di tingkat senior.
“Bibit-bibit hebat semacam ini harus kita semai. Kita beri semangat untuk memupuk bakatnya,” ujar Priyo. Kejuaran dunia karate antarpelajar ini, diikuti 29 negara, pada 16 Oktober 2013 lalu. Selain dua karateka berprestasi itu, ada pula dua karateka lainnnya yang mengikuti kejuaran ini. Ada Hans Saputra pelajar asal Surabaya Jatim dan Romario Satiamu pelajar asal Manado Sulut.
Yolanda saat dimintai komentarnya mengaku bangga bisa membawa medali emas ke Tanah Air. Menurutnya, lawan yang paling sulit adalah saat ia bertanding di semifinal menghadapi karateka tuan rumah. Selanjutnya, pelajar SMAN 2 Sidoarjo itu ingin mempertahankan mahkota juaranya pada even yang akan datang.
Senada dengan Yolanda, Risma pelajar SMPN 2 Kintamani, juga tak bisa menutupi rasa bangganya atas prestasi yang diraih. Ia tak habis percaya bisa mengalahkan karateka yang juga sangat bagus dari negara-negara peserta. Risma berharap bisa manjadi kampiun lagi di kejuaran dunia.
Sementara itu, Denies Ibrahim pelatih karate dari Lemkari mengungkapkan, persiapan anak didiknya sangat memadai. Ini adalah buah dari latihan dan evaluasi yang biasa dilakukannya. Saat ini, katanya, para atlet yang baru selesai mengikuti kejuaraa dunia diberi kesempatan recovery dahulu. Selanjutnya, masuk program latihan kembali. Standar mereka sekarang sudah pada level dunia. (mh), foto : wahyu/parle/hr.