Bandara Halim Harus Layak dan Nyaman Bagi Penumpang
Pemerintah diminta mempersiapkan dengan benar rencana penggunaan Bandara Halim Perdanakusuma untuk mengurangi kepadatan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Diperlukan penataan ulang dan renovasi agar fasilitas bandara yang digunakan TNI AU ini layak untuk melayani penumpang pesawat komersial..
““Fasilitas dan kualitas Bandara Halim yang nantinya menjadi bandara pembantu harus layak dan memberikan kenyamanan. Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan aspek tata ruang dan lingkungannya. Seperti dampak kemacetan, misalnya,” kata Hetifah anggota Komisi V di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/13).
Ia mengingatkan jangan sampai kebijakan penggunaan kembali Bandara Halim yang terletak di pusat kota Jakarta ini pada akhirnya membawa dampak negatif terutama bagi lingkungan disekitar bandara. “Pemerintah harus berkoordinasi dengan pihak lain yang juga menggunakan Bandara Halim, koordinasi dengan Pemerintah Daerah. Apa yang akan dilakukan pada akhirnya tidak memberikan dampak negatif,” tegasnya.
Sebelumnya Menteri Perhubungan mengumumkan telah menyiapkan dua rencana solusi untuk mengatasi kepadatan Bandara Soetta. Pertama, mengembangkan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, yang direncanakan akan selesai pada 2014. Rencana kedua, memindahkan penerbangan tujuan tertentu ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada awal Januari 2014
Lebih jauh politisi Fraksi Partai Golkar ini menekankan persoalan semakin padatnya Bandara Soetta harus menjadi pembelajaran, baik DPR maupun pemerintah. Pasalnya, perencanaan pembangunan bandara yang terletak di Cengkareng, Tangerang ini tidak mampu menjawab tantangan jangka panjang.
“Persoalan Bandara Soetta menjadi pembelajaran. Ketika kita membuat bandara, kita berfikir tidak jauh kedepan. Coba kita lihat di negara lain, walaupun luas negaranya kecil, ketika membuat bandara, mereka sangat perhitungkan. Baik dari sisi luas bandara, efek terhadap lingkungan sekitar, maupun lainnya, sudah diprediksi untuk masa mendatang. Kita juga seharusnya memikirkan hal itu,” demikian Hetifah. (sf,sy), foto : iwan/parle/hr.