Komisi V Setuju Perbaikan Jalur Deandels
Komisi V DPR RI menyetujui perbaikan sepanjang 117 Km Jalur Deandels yang menghubungkan wilayah Yogyakarta dan Cilacap, sebab kondisnya saat ini sebagian rusak berat.
Ketua Komisi V Laurens Bahang Dama menyatakan bahwa hasil dari kunjungan kerja spersifik Komisi V akan disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum yang rencananya akan dilakukan pembahasan bersama tanggal 11 Februari 2014.
Menurutnya, terdapat nilai sejarah pembangunan jalan itu yang dibuat pada masa kolonialisasi Belanda di Indonesia tahun 1809 oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Deandels. Dibangun dengan menggunakan keringat dan darah anak bangsa waktu itu. “Keberadaan Jalur Deandels saat ini diharapkan untuk meningkatkan akses transportasi di kawasan Jawa bagian selatan,” kata Laurens Bahang Dama (F-PD), saat memimpin Kunker spesifik terkait infrastruktur.
Sebanyak 12 anggota Komisi V DPR RI, Rabu (5/2/2014) melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Purworejo. Kunjungan yang diikuti beberapa direktur jendral (Dierjen) dari kementerian yang menangani permasalahan infrastruktur serta dari Basarnas ini diterima Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg.
Dalam pertemuan yang berlangsung di pendapa rumah dinas bupati Purworejo itu, dibicarakan soal jaringan jalur lintas selatan (JJLS) Purworejo atau yang dikenal dengan Jalan Daendels. Jalan ini merupakan jalur alternatif Cilacap-Yogyakarta yang perlu ditingkatkan keberadaannya untuk meningkatkan akses transportasi di kawasan Jawa selatan. Selain itu juga perlu dipikirkan adanya jalan poros tengah yang bisa menghubungkan wilayah utara dengan selatan yakni jalur Tegal hingga Wonosobo.
“Karena keberadaan poros tengah itu sebagai langkah antisipasi jika terjadi kemacetan di jalur pantura Jawa Tengah,” kata Ketua Komisi V DPR RI Drs Laurens Bahang Dama. Seperti yang terjadi beberapa pekan lalu, akibat bencana banjir di wilayah Pantura Jateng, menjadikan jalur itu tidak bisa dilewati.
“Maka akses jalur selatan harus segera ditingkatkan agar bisa menjadi alternatif pengguna jalan,” jelasnya.
Banjir yang terjadi di beberapa wilayah di pantai utara (Pantura) pulau Jawa sempat membuat akses transportasi terganggu. Banyak aktivitas transportasi yang harus terlambat atau tertunda padahal ada alternatif jalur lain yaitu jalur selatan dan tengah. Sayangnya, kondisi jalur tengah dan selatan masih kurang baik sehingga perlu pembenahan.
Selain menyoroti perlunya peningkatan jalur tengah dan selatan, Laurens mengungkapkan bahwa dalam kunjungannya kali ini pihaknya juga memantau dampak bencana di Purworejo. Sejumlah infrastruktur misalnya jalan dan jembatan rusak akibat bencana banjir akhir tahun lalu.
Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya menyamnbut baik dan berterimakasih atas kepedulian Komisi V pada bencana yang sempat melanda Purworejo. Menurutnya, dampak bencana tersebut cukup masif dimana total kerugian diperkirakan mencapai Rp 77 miliar.
Menurut Bupati Mahsun, bencana itu telah merusakkan insfrastruktur jalan termasuk jembatan dan berbagai infrastruktur lain. "Mudah-mudahan kehadiran Komisi V DPR RI ini bisa membantu Purworejo untuk mempercepat proses perbaikan kembali infrastruktur yang rusak dan bisa difungsikan lagi seperti semula," kata Bupati Mahsun. (As)