Jelang Pemilu, Aceh Perlu Penanganan Khusus

05-03-2014 / KOMISI I

Wakil Ketua Komisi I DPR Tb Hasanudin mengatakan, melihat pengalaman sebelumya Pilkada di Aceh saja hampir gagal, menunjukkan peran tokoh-tokoh disana masih kuat pengaruhnya. Karena itu, menjelang pemilu 9 April,  Aceh harus mendapatkan penanganan khusus. “Apa yang sudah dilakukan Polri sudah bagus, tetapi TNI juga harus turun dalam hal ini Kodam harus melakukan operasi intilijen dan operasi territorial untuk membantu kepolisian,” tegasnya kepada pers di Gedung DPR, Rabu (5/3)

Pimpinan Komisi yang membidangi pertahanan dan keamanan ini menanggapi situasi di Aceh yang mulai memanas, dengan ditembaknya seorang calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh dari Partai Nasional Aceh, Faisal (40), hingga tewas. Informasi dari kepolisian, awal pekan ini, korban sedang dalam perjalanan pulang dari arah barat daya. tiba-tiba di tengah perjalanan diberondong tembakan.

Hasanudin menyatakan dirinya sangat mengkhawatirkan perkembangan di Aceh, bedasarkan data-data dan informasi diterima kondisinya cukup mengkhawatirkan terutama menjelang tanggal 9 April 2014. “ Saya juga sudah kroscek kondisi disana ke beberapa teman, memang situasinya  tidak begitu kondusif. Ada semacam rifalitas antara partai daerah dengan partai nasional.,” ungkap dia.

Sebelumnya, kata Hasanudin, Partai Nasional di Aceh cukup dominan, namun sekarang sudah tidak dominan lagi sehingga masuk partai lokal. Ketika partai lokal sudah merasa tersaingi, sementara masih ada ratusan senjata yang  disembunyikan, maka kemungkinan terjadi kekerasan akan terbuka.

Untuk itu dia sarankan,  penanganan masalah keamanan tidak hanya dilaksanakan oleh kepolisian, tetapi juga melibatkan TNI dengan melakukan operasi intilejen dan operasi pembinaan teritorial yang lebih intensif agar keamanan  bisa terkendali.

“Kalau tidak,  saya yakin jika ada kekecewaan, senjata yang akan berbicara. Dan itu akan menimbulkan dampak kepada daerah lain dengan cara-cara kekerasan seperti itu,” ujar Hasanudin.  Ia tidak menampik,  indikator kasus ini mengarah ke 9 April mendatang, sebab konfliknya berasal dari pileg partai local dan partai nasional. (mp,ar)/foto:andri/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...