WIRANTO : POSISI HANURA KRITIS KONSTRUKTIF
Ketua umum Hati Nurani Rakyat (HANURA) Wiranto akan terus memantau pernyataan Presiden terpilih periode 2009-2014 apakah dapat terealisir oleh pemerintahan yang solid. Pihaknya juga akan meneguhkan sikap partainya untuk menjadi partai yang berkoalisi dan beroposisi dengan kebijakan di DPR RI.
“Kami menempatkan partai Hanura pada posisi kritis konstruktif,” tegasnya usai pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Senayan, Selasa (20/10).
Posisi konstruktif yang dimaksud Wiranto adalah dengan mementingkan kepentingan yang pro rakyat. Apabila ada kebijakan yang menguntungkan rakyat pihaknya akan mendukung penuh, dan bila ada kebijakan yang mematikan rakyat pihaknya akan kritisi.
“Partai kami akan tetap berkoalisi dan beroposisi dengan kebijakannya dan bukan dengan lembaganya,” tegas mantan panglima TNI.
Menurut wiranto, Keinginan melaksanakan prinsip check and balances akan terus konsisten dijalankan kadernya yang berada di lembaga tinggi negara. “Sekecil apapun kami, suara kami akan tetap didengar. Masalah berhasil atau tidak, lembaga yang menentukan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa dalam membangun partainya mendasarkan pada hati nurani membela rakyat dalam tataran membela kebenaran yang dinginkan rakyat. Jika ada kebijakan pemerintah yang sesuai yang pro rakyat maka pihaknya akan mendukung.
“Sebagai rakyat biasa, saya ikut mendoakan semoga ada keberhasilan disana,” katanya. (da)