Peran ARSADA dan PPNI Harus Ditingkatkan
Peran Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ke depan harus ditingkatkan. Hal ini guna memperkuat kinerja pemerintah, agar pemerintah tidak bekerja sendiri.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi IX Asman Abnur kepada Parlementaria usai memimpin Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) terkait masukan ARSADA dan PPNI terhadap Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Ruang Rapat Komisi IX, Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (18/11/2014)
“Peran organisasi ini ke depan harus kita tingkatkan, agar pemerintah itu tidak bekerja sendiri. Jadi ada organisasi yang mensupport, yang memperkuat,” kata Asman.
Namun sampai saat ini, ujar Asman, kemandirian asosiasi ini dari sisi anggaran masih berusaha sendiri, tidak disupport pemerintah baik pemerintah daerah maupun pusat.
“Sehingga kalau mereka memperjuangkan hak anggotanya, hak keluarga besarnya masih menggunakan dana sendiri. Apakah itu iuran namanya ataupun apapun, sementara yang diperjuangkan ini adalah untuk kepentingan masyarakat,” jelas politisi Partai Amanat Nasional ini.
Asman berjanji, akan membicarakan hal ini dengan Menteri Kesehatan RI saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR nanti.
Selanjutnya Asman menjelaskan tentang pelayanan kesehatan di Indonesia. Bahwa dari tahun ke tahun, kata Asman, pelayanan kesehatan di Indonesia meningkat, apalagi dengan adanya program BPJS. Tapi jika dibandingkan dengan negara lain, tentunya Indonesia masih tertinggal.
“Kita tidak boleh puas dengan apa yang sudah kita capai ini, tapi kita harus tingkatkan terus agar kita sejajar dengan negara-negara maju,” tegas Asman.
“Banyak permasalahan di lapangan, seperti tadi masih ada perawat yang mendapat upah dibawah UMK, ada yang gajinya belum sampai padahal hanya Rp 600.000,-. Bagaimana mereka akan meningkatkan mutu, sementara untuk hidupnya sendiri susah, gimana mau bantu orang lain, ngga mungkin, tentu ini menjadi tugas kita ke depan, khususnya di bidang kesehatan ini,” paparnya.
Melihat berbagai permasalahan yang disampaikan baik dari ARSADA maupun PPNI, Asman menyampaikan bahwa Komisi IX untuk periode ini akan lebih banyak ke lapangan, guna menyerap berbagai permasalahan.
“Istilah kerennya blusukan. Sehingga kita tahu permasalahan di bawah, tidak terlalu banyak rapat komisi, sehingga saat rapat-rapat komisi itu kita sudah memiliki bahan yang besar,” jelasnya.
Menurutnya, Komisi IX akan mengajukan kepada Pimpinan DPR agar anggaran kunjungan Spesifik di evaluasi kembali. (sc)/foto:naefurodji/parle/iw.