DPR Dorong China Selesaikan Persoalan Laut Cina Selatan

04-12-2014 / KOMISI I

Dewan Perwakilan Rakyat mendorong agar China agar segera menyelesaikan konflik di China Selatan. Pasalnya, konflik yang telah terjadi cukup lama ini dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas global. Bahkan, bisa saja dapat menjadi pemicu perang negara-negara yang berkepentingan dengan kawasan yang memiliki potensi menguntungkan ini.

Demikian diungkapkan oleh Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq, usai menerima kunjungan Chairwoman of the Foreign Affairs Committee of the National People’s Congress (NPC) of the China, Madam Fu Ying, di ruang rapat Badan Kehormatan, Gedung Nusantara II, Kamis (4/12/14). Dalam kesempatan ini, hadir pula segenap jajaran pimpinan dan Anggota Komisi I.

“Kami sampaikan, stabilitas dan keamanan kawasan juga sangat penting, terutama terkait isu China Selatan. Indonesia terus mendorong penyelesaian kasus Laut Cina Selatan. Dan kita meminta China juga ikut mendorong untuk lebih maju dalam menyepakati Code Of Conduct terkait dengan isu tersebut,” kata Mahfudz.

Sebagaimana diketahui, sejumlah negara saling berebut wilayah di Laut Cina Selatan selama berabad-abad namun ketegangan baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran kawasan ini dapat menjadi pemicu perang dengan dampak global. China mengklaim sebagian besar kawasan ini.

Dalam hal ini, Indonesia sangat berkepentingan dengan Laut China Selatan. Pasalnya, China memasukkan Kepulauan Natuna, yang notabene adalah wilayah Indonesia, dalam peta 1947 hingga 1995 dalam territorial ZEE China. Laut Natuna memiliki peran vital, baik bagi China maupun bagi Indonesia karena merupakan jalur utama menuju kota-kota utama di Asia Timur.

Selain itu, pertemuan juga membahas mengenai hubungan kedua negara, sebagai tindak lanjut hasil pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden China, beberapa waktu lalu, di Beijing. Poin utamanya, agenda kedepannya yang perlu didorong DPR bersama dengan Parlemen China.

“Ada beberapa masukan yang disampaikan, terkait dengan langkah-langkah untuk mempermudah iklim investasi dan kerjasama ekonomi perdagangan. Komisi I juga menyampaikan bahwa kerjasama ekonomi perdagangan dan investasi Indonesia dengan China sangatlah penting. Bukan untuk kepentingan Indonesia dan China saja, tapi juga untuk kawasan, tentu saja tetap prinsip saling menguntungkan kedua belah pihak,” jelas Politisi PKS ini.

Dalam kesempatan ini, Mahfudz juga menyampaikan rencana lawatan DPR ke China. Hal ini sebagai kunjungan balasan dari Parlemen Indonesia atas kunjungan Parlemen China.

“Memang direncanakan. Minggu depan, kami akan melakukan kunjungan balasan ke China, dan mereka juga mengundang Komisi I untuk hadir ke salah satu provinsi yang menyelenggarakan seminar untuk Anggota Parlemen, dengan isu pembangunan mairitim,” tambahnya.

Mahfudz memastikan, maritim merupakan isu yang menarik yang dibahas. Pasalnya, maritim merupakan salah satu visi dari pemerintah yang baru.

“Kami juga ingin mendalami seperti apa kebijakan di China yang telah menawarkan sinergi antara jalur sutra darat di China, dengan jalur maritim yang digagas oleh pemerintah,” tutup Mahfudz. (sf)/foto:rizka/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...