Mengawatirkan Tingginya Angka Penderita HIV-AIDS di Kaltim

10-12-2014 / KOMISI IX

 

Angka penderita HIV-AIDS di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sudah mengawatirkan. Tercatat ada 265 penderita positif dan 165 di antaranya sudah meninggal dunia.Ini temuan yang luar biasa dan perlu perhatian serius semua pihak di Kaltim.

     Demikian terungkap saat Komisi IX DPR RI melakukan kujungan kerja (kunker) ke Kaltim. Anggota tim Komisi IX Imam Suroso (F-PDI Perjuangan) yang ikut serta dalam kunker tersebut mengaku, terperangah dengan temuan angka ini.Menurutnya ini kejadian yang luar biasa. Pihaknya menghimbau agar Dinas Kesehatan setempat segera melakukan aksi preventif terhadap penularan virus mematikan itu. Balikpapan merupakan wilayah tertinggi angka pengidap HIV-AIDS di Kaltim.

 “Saya sudah minta Kepala Dinas Kesehatan untuk mendrop obat antivirus yang menghilangkan virus HIV itu. Pencegahan preventif perlu dilakukan. Contohnya, semua komplek lokalisasi, pub, karaoke, hukumnya wajib untuk diinjeksi antivirus. Positif atau negatif terjangkit HIV harus disuntik. Itu tanggung jawab puskesmas dan rumah sakit setempat. Kalau tidak mau disuntik usir saja, karena bila dibiarkan bisa berbahaya,” katanya di Balikpapan, Kaltim, Selasa (9/12).

Seperti diketahui, Kaltim merupakan wilayah yang kaya dengan sumber daya alam, berupa gas dan batubara. Kekayaan tambang tersebut mengundang para pekerja dari berbagai wilayah di Indonesia datang ke Kaltim. Roda perekonomian Kaltim pun meningkat pesat. Bisnis hiburan malam pun menjamur. Dan bersama kedatangan kaum urban itu, ada yang membawa virus HIV dan bekerja di berbagai sektor, terutama di pertambangan dan lokalisasi.

Selama ini, nilai Imam, Pemda Balikpapan dan Pemprov Kaltim belum optimal melakukan pencegahan. Puskesmas setempat harus keliling memberi pemahaman bagi para pekerja seks di tempat lokalisasi. Kesehatan para pekerja dan pendatang harus diperhatikan. “Selain suntik anti HIV, suntik antisivilis juga perlu diberikan. Semua virus ini mudah mewabah,” ungkap Imam.

Ditambahkan Imam, dari angka penderita HIV-AIDS  di Balikpapan, mungkin masih banyak yang belum terdeteksi oleh dinas kesehatan setempat. Bila sudah banyak yang terdeteksi mengidap HIV, menurut Imam, keberadaannya perlu dilokalisir agar daya tularnya tidak meluas. (mh) foto:mh/parle

BERITA TERKAIT
Netty Catat Evaluasi Program MBG: Soal Variasi Menu, Kualitas Rasa, hingga Sistem Reimburse
15-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menyampaikan pentingnya evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan Program Makan...
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...