Layanan Puskesmas Harus Diperkuat
Beberapa rumah sakit (RS) mitra BPJS Kesehatan kewalahan mendapat banyak pasien rujukan dari puskesmas. Pasien yang terlalu banyak akan menyebabkan layanan kesehatan tidak maksimal. Untuk itu, puskesmas harus diperkuat agar tidak selalu merujuk pasiennya ke RS.
Anggota komisi IX DPR RI Aditya Anugrah Moha (F-PG), menegaskan, puskesmas perlu diperkuat dengan memaksimalkan layanan pasien. Bila fasilitas layanan puskesmas terus ditingkatkan, pasien warga miskin tidak selalu dirujuk ke RS. Saat ini, rata-rata puskesmas merujuk pasiennya ke rumah sakit mencapai 20-40 persen. Padahal, angka maksimal rujukan hanya sampai 12 persen saja.
“Kemeskes perlu menelaah dan menindaklanjuti temuan ini. Fasilitas layanan kesehatan di tingkat pertama, yaitu puskesmas harus betul-betul baik dan memadai agar pasien tidak menumpuk di RS,” kata Aditya, saat dihubungi Kamis (18/12). Bila pasien puskesmas selalu dirujuk ke RS, akhirnya mereka tidak dapat tempat tidur, karena pasiennya overload dan berdesakan.
Pemerintah mensinyalir, mudahnya puskesmas merujuk pasien ke RS, lantaran puskesmas belum dilengkapi dengan laboratorium. Selain itu, para dokter umum puskesmas tidak menjalankan 155 diagnosis yang mestinya bisa diselesaikan di layanan kesehatan tingkat pertama. Realitas ini terjadi hampir di semua RS dan puskesmas di berbagai daerah. Hal ini juga diakui Aditya menjadi kendala serius di puskesmas. (mh)