Komisi X soroti program kerja Menbudpar

25-11-2009 / KOMISI X

Anggota Komisi X DPR Dedi Gumelar (F-PDIP) menyoroti program kerja 100 hari Menbudpar Jero Wacik yang ia nilai lebih terfokus pada kegiatan seremonial ketimbang menunjukkan mimpi besar untuk menjaring kunjungan wisman di atas 7 juta orang per tahun.

"Apakah Menbudpar sudah optimal mendorong kalangan industri pariwisata agar target kunjungan wisman bisa lebih maksimal, karena setahu saya, targetnya tahun ini 7 juta orang tapi sekarang hanya 6,4 juta orang," katanya saat Komisi X Raker dengan Menbudpar Jero Wacik di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, (25/11)

Lebih lanjut, Dedi menambahkan, bahwa konsep promosi pariwisata dalam program 100 hari Menbudpar juga masih terfokus pada Bali yang secara budaya dan SDM memang sejak tahun 60-an sudah siap menerima orang asing.

“Promosi Pariwisata jangan hanya Bali, Sementara Banten yang memiliki pantai seindah Bali masyarakatnya belum dibantu untuk dilatih melayani wisatawan," kata Dedi.

Ia pun mengingatkan, dalam hal pengembangan budaya, pihaknya juga mengingatkan pemerintah untuk merancang undang-undang Kebudayaan sebagai mata air dari lahirnya manusia yang beradab. Sementara undang-undang lainnya malah sudah lahir lebih dulu seperti UU Film, Cagar Budaya dan juga soal menysun strategi kebudayaan Indonesia ke depan.

"Jadi ibaratnya kita ini sudah bicara aliran cabang-cabang budaya sementara induknya sendiri pengesahan UU Kebudayaan sampai sekarang belum terlaksana." Jelas Dedi yang juga seorang komedian

Anggota Komisi X lainnya, Nurul Qomar (F-PD) mengatakan janji Menbudpar untuk mengangkat seni budaya Cirebon seperti tarling dan tari topeng juga belum optimal. Ia menyoroti dukungan pemerintah untuk pengembangan industri film masih sebatas seremonial dengan menghidupkan Festival Film Indonesia (FFI).

“Ajang kompetisi bagi insan film itu seharusnya berhadiah uang untuk memotivasi pemenang lebih berkreasi, FFI bukan pialanya yang penting tapi hadiahnya kalau berupa uang Rp100 juta baru bisa menggerakkan insan film untuk berkreasi dan berinovasi," kata Qomar.

Menanggapi hal tersebut, Menbudpar Jero Wacik dalam rapat pertamanya dengan Komisi X, menyambut baik usulan yang diberikan oleh anggota Komisi X, karenanya dalam 7 program 100 harinya, ia meminta dukungan penuh dari Komisi X.

Ketujuh Program 100 hari itu adalah, Peluncuran buku Sejarah Kebudayaan Indonesia dan Arus Sejarah, Pengembangan kawasan sejarah Panglima Besar Jenderal Soedirman, Menyelenggarakan Festifal Film Indonesia, Menyelenggaran Festifal Musik Sasando guna memperebutkan Piala Presiden RI, Meningkatakan Promosi Pariwasata, Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui PNPM Mandiri bidang Pariwisata, dan yang terakhir, meningkatkan SDM pariwisata agar mempunyai daya saing.

Selain 7 program 100 hari tersebut, Menbudpar Jero Wacik  juga menargetkan guna mengembangkan 104 desa wisata pada tahun 2010, “Program pengembangan dedsa wisata sudah berjalan 2 tahun dan tahun kemarin proyek percontohannya sudah terlaksana,”jelas Jero Wacik.

Menurutnya, Program desa wisata dinilai efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan karakter wisata desa yang bersangkutan.

“Program tersebut didanai melalui PNPM mandiri yang di koordinir oleh Menkokesra, misalnya saja tahun lalu kami mengembangkan proyek percontohan disebuah desa di Yogyakarta, dengan membangun kios-kios pendukung di skctor pariwisata”jelasnya.

Karena masuk kedalam program 100 hari Menbudpar, pengembangan desa wisata juga telah menerima usulan dari berbagai daerah tentang desa yang potensial untuk dikembangkan sebagai desa wisata.

“Usulan tersebut telah kami seleksi dan menetapkan 104 desa sebagai wilayah yang akan dikembangkan sebagai desa wisata, pengembangan desa wisata akan menggandeng instansi terkait”tandasnya.

Desa wisata menurutnya, dinilai sangat potensial untuk dikembangkan saat ini, mengingat pada tahun sebelumnya agrotourism dan ekowisata sangat diminati wisatawan.

Dikesempatan ini, ia berharap dengan dikembangkannya desa wisata dapat meningkatkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan lokal akan tercapai yang tahun ini menargetkan kunjungan wisman sebanyak 6,4 juta dan wisatawan nusantara sekitar 277 juta pergerakan hingga tutup tahun 2010.(nt)

 

 

BERITA TERKAIT
Legislator Komisi X Dorong BPS Bali Hadirkan Data Akurat
31-01-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Bali – Anggota Komisi X DPR RI, Agung Widyantoro, menyoroti berbagai persoalan krusial di Bali yang membutuhkan data akurat...
Jelang Sensus Ekonomi 2026, Himmatul: Pengawasan dan Keamanan Data Harus Diperhatikan
31-01-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Bali – Sensus Ekonomi 2026, yang akan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), bertujuan untuk mengumpulkan data ekonomi yang...
Komisi X Kawal Persiapan Sensus Ekonomi 2026
30-01-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Medan – Komisi X DPR RI berkomitmen mengawal dan mendukung penuh pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 yang dilakukan oleh Badan...
Hetifah Apresiasi Berbagai Program Terobosan di 100 Hari Kinerja Menteri Abdul Mu’ti
24-01-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Mendikdasmen Abdul Mu’ti memaparkan berbagai capaian dan terobosan kebijakan...