Okky: Setuju Iuran PBI Ditinjau Kembali
Anggota Komisi IX DPR RI Okky Asokawati (Dapil Jakarta II) setuju besaran penerima bantuan iuran (PBI) ditinjau kembali untuk dinaikkan pada tahun 2016. Kenaikan PBI dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan rencananya dinaikkan dari Rp19.225 menjadi Rp27.500.
“Iuran PBI yang dievaluasi setiap dua tahun, saya sepakat sekali, karena berbicara mengenai pelayanan kesehatan harus melihat pula aspek lain seperti dollar naik dan alat-alat kesehatan naik. Belum lagi kebutuhan hidup para dokter, para tenaga kesehatan, dan juga tarif listrik naik. Apalagi sekarang jarak antara iuran PBI dan mandiri cukup jauh. Jadi, menurut saya kalau itu perlu ditinjau, ya bagus setiap dua tahun sekali,” kata Okky saat dihubungi Senin (9/3).
Namun, saat yang sama politisi PPP ini juga mengeritisi bila ada rencana kenaikkan iuran mandiri peserta JKN. Kebutuhan harian masyarakat sedang naik tajam saat ini. Bila iuran mandiri juga dinaikkan itu sangat membebani masyarakat peserta JKN dari BPJS Kesehatan.
“Mendingan membereskan dulu pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat merasakan manfaatnya. Jangan seperti sekarang manfaatnya belum sempurna, tetapi sudah ada wacana menaikan iuran. Itu sebetulnya sudah membuat keresahan sendiri.” Okky mencontohkan keluhan masyarakat di dapilnya yang tak ingin iuran peserta mandiri dinaikkan, karena harga BBM dan tarif tol sudah naik. Padahal, BPJS Kesehatan sudah mendapat suntikan dana lagi dalam APBN-P 2015.
Masyarakat, dihimbau Okky, untuk segera mendaftar menjadi peserta mandiri saat sehat. Ketika mendaftar dalam kondisi sehat berarti yang sehat membantu yang sakit dengan iuran mandiri tersebut. Masyarakat, memang, perlu terus diberi edukasi soal ini agar betul-betul memahami manfaat keberadaan BPJS Kesehatan.
“Bergabung menjadi peserta BPJS itu jangan di kala sakit. Dengan kita mengiur ketika sehat, itu sebetulnya kita sudah membantu orang lain. Pada saat kita mengiur tapi kita sedang sehat, itu sebetulnya kita ikut membantu tetangga kita yang mungkin sakit kanker yang perlu dikemoterapi setiap bulannya. Hal-hal seperti inilah yang selalu saya sosialisasikan kepada masyarakat,” jelasnya mengakiri wawancara. (mh), foto : naefurodji/parle/hr.