Deutch Bank Mangkir dari Panggilan Pansus Pelindo II
Anggota Pansus Angket Pelindo II DPR RI, Sukur Nababan menyayangkan pihak Deutsch Bank (DB) mangkir dari panggilan Pansus. Padahal kehadiran pihak DB itu sangat penting untuk menjelaskan ketidak sinkronan data dalam valuasi keuangan Pelindo II antara DB, Finance Research Institute (FRI) dan Bahana Sekuritas.
Deutsch Bak (DB) merupakan satu-satunya konnsultan keuangan Pelindo II yang ditunjuk untuk melakukan valuasi keuangan Pelindo II dan Perpanjangan kontrak HPH (Hutchinson
Port Holding). Sementara Finance Research Institute (FRI) dan Bahana Sekuritas ditunjuk bersama oleh Pansus untuk melakukan kajian analisis terhadap data DB.
"Yang melakukan valuasi (perhitungan) tidak ada di sini, tentu ini niat tidak baik, Kita (DPR-red) harus memanggil paksa untuk mempertangungjawabkan apa yang divaluasikan, jangan terkesan main-main untuk melakukan kegiatan perbisnisan di Indonesia. Kita harus memberikan warning kepada DB. Saya menduga di sini ada finansial enginering, kejahatan korporasi untuk menurunkan nilai dari JICT. Mungkin nanti bisa dijawab,"tegas Sukur dalam rapat Pansus Pelindo II di Senayan, Jakarta, Senin (23\11).
Dugaan Sukur itu terbukti lewat perhitungan yang dilakukan oleh Tim (FRI dan Bahana). Dalam grafik perhitungan ditemukan laba operasional yakni bila pendapatan bertambah maka laba pun bertambah.
"Namun yang dibuat oleh DB justru sebaliknya, pendapatan bertambah tetapi laba malah semakin turun,"ujar politisi dari fraksi PDI Perjuangan.
Kenapa harus dibuat turun? lanjut Sukur, tak lain karena untuk menghitung nilai perusahaan. Perhitungannya adalah laba operasional, jadi agar nilai (kontrak) perusahaan itu murah maka laba operasional diturunkan. Inilah yang dikatakan Sukur sebagai sebut kejahatan korporasi.
Untuk diketahui dalam melakukan perhitungan, Tim (Bahana dan FRI) berbasis pada data proyeksi asumsi yang digunakan DB,serta asumsi lain, seperti Asumsi biaya menggunakan basis data laporan histori tahun 1999 - 2013.(Ayu)/foto:iwan armanias/parle/iw.