Minat Baca Masyarakat NTT Masih Rendah
Setelah mengunjungi beberapa sekolah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ternyata minat baca masyarakat dan pelejar masih sangat rendah.Oleh karean itu perlu mendapat rangsangan dan dorongan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agar masyarakat dan para pelajar gemar datang dan membaca buku diperpustakaan.
Demikian yang dikatakan Wakil ketua komisi X DPR, Syamsul Bachri yang sekaligus memimpin rombongan kunjungan kerja komisi X DPR ke Propinsi Nusa Tenggara Tengah (NTT) Rabu, (18/7).
Lebih lanjut dia mengatakan, jika masyarakat dan pelajar dibiarkan untuk tidak gemar membaca dipastikan akan ketinggalan karena membaca adalah gudangnya ilmu. Jadi masyarakat harus dirangsang untuk datang ke perpustakaan.
“Bagaimana masyarakatnya mau pintar dan cerdas, kalau mereka malas datang dan membaca di perpustakaan, untuk itu pemerintah daerah setempat harus segera mendorong masyarakat dan para pelajar gemar datang dan membaca buku diperpustakaan, “tegasnya.
Selain itu, ungkapnya di NTT juga termasuk gudangnya atlit, akan tetapi kembali lagi masalah sarana dan prasarananya juga masih sangat minim sehingga para atlit yang ada di NTT termasuk mengalami kendala, maka sebaiknya pemerintah setempat juga harus memberikan dorongan dan semangat tentunya dengan menyediakan prasarananya.
Dikatakan, atlit yang ada di NTT ini, bukan hanya atlit lokal, atau nasional bahkan sudah tergolong atlit internasional, maka perlunya komunikasi yang intensif antara Komisi X DPR dengan Pemerintah Daerah dan lembaga-lembaga di propinsi Nusa Tenggara Timur yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan pendidikan dan kebudayaan, ekonomi dan pariwisata, pemuda dan olah raga serta perpustakaan.
Ketua Rombongan kunjungan kerja Komisi X DPR Syamsul Bachri mengemukakan, komisi X DPR telah melaksanakan fungsi pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang termasuk APBN serta menggali dan menyerap aspirasi daerah dari unsur pemerintah daerah dan masyarakat di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
“Untuk mendapatkan masukan berupa data-data faktual dan berbagai persoalan di lapangan tentang pelaksanaan kebijakan pembangunan nasional dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, ekonimi kreatif dan pariwisata, pemuda dan olah raga, serta perpustakaan di propinsi Nusa Tenggara Timur perlu diintensifkan, ujar Syamsul. (Spy).