Komisi III Tetapkan Jadwal Fit and Proper Test Calon Anggota Komnas HAM
Komisi III DPR RI segera memulai uji kepatutan dan kelayakan bagi 30 calon anggota Komnas HAM periode 2012-2017 pada tanggal 15 Oktober nanti. Diharapkan sebelum Masa Persidangan I tahun sidang 2012-2013 ditutup akhir bulan ini, anggota komisioner terpilih sudah dapat diumumkan kepada publik.
“Iya kita akan mulai fit and proper test calon komisioner Komnas HAM hari Senin 15 Oktober nanti,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI Nasir Djamil menjawab pertanyaan wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10/12).
Proses uji kepatutan dan kelayakan dimulai dengan pembuatan makalah dengan thema seputar permasalahan HAM pada Kamis (11/10). Setiap kandidat akan diberi waktu selama 1 jam untuk menyelesaikan tulisannya. Hasil tulisan, visi dan misi 30 kandidat akan didalami dalam uji kepatutan dan kelayakan selama 5 hari dari tanggal 15 Oktober – 22 Oktober.
Dari jadwal yang diperlihatkan Nasir Djamil kepada wartawan setiap harinya akan dipanggil 7 orang calon yang diuji bergantian mulai pukul 10.00WIB sampai malam hari pukul 23.30 WIB. Diperkirakan pada tanggal 22 Oktober pukul 19.30 Komisi III sudah melakukan rapat pleno untuk memutuskan Komisioner Komnas HAM terpilih.
“Hari Selasa, 23 Oktober diharapkan Komisi III sudah menyampaikan laporan hasil uji kepatutan dan kelayakan dalam rapat paripurna DPR,” ungkap politisi Fraksi PKS ini.
Berikut nama dan latar belakang 30 calon anggota Komnas HAM yang akan mengikuti fit and proper test di Komisi III. Nama disusun berdasarkan urutan abjad:
1. Ansori Sinungan, mantan pegawai Kementerian Hukum dan HAM.
2. Ario Djatmoko, dokter.
3. Bahder J. Nasution, dosen Universitas Negeri Jambi.
4. Bambang Budiono, Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) Universitas Airlangga.
5. Dede Oetomo, aktivis GAYa Nusantara.
6. Dian Nuswantari, Pusham Universitas Surabaya.
7. Dianto Bachriadi, peneliti agraria.
8. Erna Ratnaningsih, aktivis Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.
9. Hafid Abbas, dosen Universitas Negeri Jakarta.
10. I Sandyawan Sumardi, aktivis Yayasan Ciliwung Merdeka.
11. Kisnu Haryo, peneliti Lembaga Pertahanan Nasional.
12. M. Imdadun Rahmat, anggota Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
13. Maneger Nasution, pengurus Majelis Ulama Indonesia Pusat.
14. Mochamad Soedito, pengurus Persatuan Tuna Netra Indonesia.
15. Muhammad Nurkhoiron, aktivis Desantara Foundation.
16. Natalius Pigai, pegawai Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
17. Nurkholis, anggota Komnas HAM.
18. Otto Nur Abdullah, aktivis Imparsial.
19. Paul Serak Baut, mantan anggota DPR.
20. Pdt Mindawati Perangin, pendeta Gereja Betle Kristen Protestan Medan.
21. Roichatul Aswidah, aktivis Demos.
22. Sandrayati Moniaga, pengurus Samdhana Institute.
23. Setia Adi Purwanta, pegawai Pusat Sumber Pendidikan Inklusif DIY.
24. Siane Indriani, wartawan.
25. Siti Noor Laila, advokat.
26. Suharto, penggiat Program Pengarusutamaan Difabel.
27. Suma Mihardja, konsultan HAM.
28. Taufik Basari, aktivis LBH Masyarakat.
29. Tri Susilowati, dosen Undaris Semarang.
30. Yosep Adi Prasetyo, anggota Komnas HAM.
(iky)folto:wy/parle