Multidimensi Dampak Perang Iran versus Israel Harus Diwaspadai

19-04-2024 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR RI Sturman Panjaitan saat kunjungan kerja reses ke Medan, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (18/04/2024). Foto : Nadia/Andri

PARLEMENTARIA, Medan - Anggota Komisi I DPR RI Sturman Panjaitan menilai perang antara Israel dan Iran bagi Indonesia bukan hanya berdampak secara ekonomi. Namun, berdampak multidimensi ke beberapa hal lainnya, di antaranya persoalan pangan, transportasi laut, perdagangan antarnegara, dan sebagainya.

 

Oleh karenanya dirinya berharap, Pemerintah, pengusaha, dan seluruh pihak dapat bahu membahu mencari jalan keluar untuk dapat mengantisipasi perang akan semakin besar nantinya.

 

"Sehingga memang Indonesia harus punya cara, pemerintah dan pengusaha harus bahu membahu gotong royong agar mampu mengatasi itu. Kalau tidak (diatasi) akan berdampak besar, seperti yang dikatakan bahwa bahan bakar akan menjadi (naik) subsidinya tambah dan seterusnya. Termasuk (kenaikan) bahan pangan (seperti) gandum dan seterusnya. Sekarang saja kita mengalami bahwa (keuntungan) jagung turun karena pengguna jagung ini kan banyak, berdampak pada usaha-usaha lain, sehingga mereka pun ekspor pun terganggu. Inilah menurut saya, (perlu) bahu membahu pemerintah dan pengusaha, DPR RI dan semua elemen bangsa agar ikut membantu bagaimana mengatasi krisis ini agar kita keluar dari hal-hal yang tidak diinginkan oleh Indonesia," jelasnya kepada Parlementaria di Medan, Sumatera Utara, Kamis (18/04/2024).

 

“Menurut saya, (perlu) bahu membahu pemerintah dan pengusaha, DPR RI dan semua elemen bangsa agar ikut membantu bagaimana mengatasi krisis ini agar kita keluar dari hal-hal yang tidak diinginkan oleh Indonesia”

 

Sturman juga melanjutkan, selain perang antara Israel-Iran merubah peta perekonomian Dunia, perang itu juga merubah peta situasi dunia. Seperti diketahui, jika posisi Amerika dan Rusia, juga Eropa dan China masih seperti ini dan membantu meredam perang tersebut, maka proses cooling down terhadap perang itu juga bisa semakin cepat, namun semua hal itu kembali lagi kepada sikap Pemerintah Indonesia akan perang tersebut.

 

"Tergantung pada kita semua, karena kita harus tahu bahwa peperangan sekarang ini bukan sekedar peperangan ekonomi saja, tapi peperangan politik juga termasuk disitu, bukan peperangan perbatasan saja tapi peperangan politik juga disitu, ini perlu kita waspadai, maka satu-satunya cara adalah pemerintah apapun katanya indonesia harus kuat menghadapi tantangan ini, pemerintah, pengusaha, dan seluruh masyarakat harus bahu membahu mengatasi ini," tutupnya. (ndy/rdn)

BERITA TERKAIT
Komisi I Upayakan Revisi UU TNI, Dukungan Program Pertahanan
05-02-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Meskipun sempat terhambat dalam perjalanan revisi Undang-Undang TNI pada tahun 2022, Komisi I DPR RI kembali menegaskan...
Syamsu Rizal: Pemerintah Perlu Tetapkan Judi Online sebagai Darurat Nasional
02-02-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Korban judi online terus berjatuhan. Anggota Komisi I DPR RI Syamsu Rizal menilai perlu ada penetapan judi...
Sukamta: Kesalahan Data Google Bisa Picu Kepanikan Pasar dan Stabilitas Ekonomi Nasional
02-02-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menegaskan pentingnya akurasi dan ketelitian dalam penyajian informasi ekonomi di ranah...
Komisi I dan Dubes Tunisia Bahas Penguatan Hubungan Bilateral
31-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi I DPR RI menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Mohamed Trabelsi, beserta...